Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Mahasiswa UIN Bandung Hijrah

16 Juli 2011   07:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:38 651 0
Oleh: DIAN KURNIA

Wacana klasik

Perpindahan ini sudah terjadi sejak pertengah tahun 2010 lalu. Agenda yang sempat digulirkan pada tahun 2005 silam, yakni dalam rangka perubahan status IAIN menjadi UIN berdampak pada kajian keilmuwan yang tidak hanya sebatas pada ilmu agama, tetapi ditambah dengan kajian ilmu dunia. Hal ini berdampak pula pada jumlah mahasiswa UIN yang terus meningkat setiap tahunnya. Selain kualitas lulusan sarjana yang mampu bersaing di tengah gencarnya arus globalisasi, nilai tambah UIN sebagai lembaga pendidikan negeri yang berada di bawah naungan Departemen Agama juga cukup ringan dalam hal biaya. Disamping itu, banyak lulusan UIN mampu bersaing di kancah perpolitikan Indonesia. Beberapa diantaranya menjadi bupati, politisi partai, organisatoris, tim sukses kampanye partai nasional, serta menjadi da’i nasional. Begitu banyak lulusan UIN yang terbilang berhasil dengan agenda utama dalam perubahan sosial, mengindikasikan bahwa kualitas tidak ditentukan oleh aspek materi finansial belaka.

Perjalanan UIN SGD sebagai lembaga pendidikan universitas telah memberikan dampak yang cukup nyata bagi masyarakat luas, terlebih bagi masyarakat disekitar kampus yang notabenenya terdiri dari pedagang kaki lima dan pegawai foto kopi. Beberapa toko buku berjejeran di sepanjang Jl. AH Nasution. Mereka memanfaatkan situasi untuk mempertahankan hidup. Manfaat inilah yang menjadi tujuan utama dari sebuah lembaga pendidikan selain mencetak insan akademik yang berkualitas dalam memecahkan permasalahan global yang semakin komplek.

Sangat disayangkan sekali tempat kuliah harus dipindahkan, terpaksa harus menambah uang hidup di Bandung,” ujar Rukman, mahasiswa Jurnalistik UIN SGD Bandung

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun