Berbagi ilmu dengan guru di 6 Kota
Kota ketiga yang saya kunjungi dalam pelatihan blog untuk guru ini adalah Tangerang. Berhubung saya tinggal di Tomang, sementara petugas dari area Botabek berangkat dari Bekasi, maka kami membuat perjanjian, saya akan menunggu mereka di depan Plaza Slipi Jaya.
Berangkat dari rumah jam 7.00 lewat beberapa menit, saya berjalan ke Telkom, lalu naik kopaja 88 ke Slipi. Untuk mengetahui posisi rombongan yang dari Bekasi, saya selalu berkomunikasi melalui sms dengan rekan Yulef Dian yang ikut dalam mobil rombongan.
Mendekati jam 8, mobil rombongan sampai di tempat saya menunggu, penumpangnya hanya 3 orang berikut sopir. Saya duduk di kursi tengah bersama Yulef, sementara di depan di samping pengemudi duduk Nina dari Indosat. Rupanya saat itu Nina berangkat sendiri tanpa di temani oleh teman lain dari Indosat seperti Rian Sanjay.
Di simpang susun Tomang kami belok kekiri, masuk jalan tol Jakarta Merak. Matahari pagi yang bersinar cerah menemani perjalanan kami. Jalan tol yang kami tempuh saat itu terasa lengang, karena kami berjalan mengarah keluar kota Jakarta. Berbeda dengan jalur di sebelah kami, yaitu jalur yang mengarah kedalam kota. Kemacetan panjang hingga beberapa kilometer tak terhindarkan, yang dialami oleh mereka yang akan berangkat ketempat tugas masing-masaing pagi itu.
Kami keluar tol di Kebon Nanas, Cikokol, lalu meluncur memasuki kota Tangerang. Karena pengemudi belum begitu hafal dengan situasi kota Tangerang, maka terpaksa kami agak sedikit terlambat di tempat pelatihan, SMK Bhakti Anindya, Tangerang, yang ternyata lokasinya cukup strategis di samping kantor Telkom Tangerang. DAlam menunggu lokasi kami sempat nyasar ke Pasar Anyar, sebelum meluncur ke arah Pasar Baru.
Ketika memasuki SMK Bhakti Anindya, kami menemukan sedikit keunikan dengan sekolah ini, yaitu halaman depan yang mendaki hingga ke teras sekolah. Begitu memasuki beranda sekolah, untuk sampai keruang pelatihan, kami harus turun lagi seperti ke bangunan bawah tanah, dan melewati lorong menuju ruang laboratorium computer, tempat pelatihan diadakan.
Saat kami tiba di tempat pelatihan para peserta sudah hadir semua, untungnya rekan-rekan dari Indosat Tangerang cepat tanggap menghadapi situasi. Mengantisipasi keterlambatan kami, team dari Indosat Tangerang mengisi waktu kosong tersebut dengan presentasi pengenalan aneka produk Indosat yang juga diselingi dengan kuis.
Selesai team Indosat dengan presentasinya, rekan Yulef Dian melanjutkan sesi pertama dengan materi presentasi pengenalan media social, internet dan blog. Sebuah presentasi bagaimana memperkenalkan dunia maya yang begitu luas tak bertepi dan bersekat-sekat, namun bisa dikunjungi dalam hitungan detik. Sebuah presentasi yang menarik minat para peserta untuk tahu lebih jauh tentang internet.
Sesi kedua dimulai setelah istirahat makan siang, saya membawakan presentasi atau lebih tepatnya mengajak para peserta untuk praktek membuat blog pertama mereka. Para guru ini menyambut dengan bersemangat, namun sayang semangat mereka yang diawalnya menggebu itu, pelan-pelan surut.
Antusias para peserta dalam mengikuti pelatihan, selalu menjadi cambuk bagi kami dalam memberikan yang terbaik kepada para peserta. Namun kendala yang paling menonjol dalam pelaksanaan pelatihan ini selalu bermuara pada hal yang sama, yaitu jaringan transmisi yang langsung drop begitu semua peserta online untuk mengikuti praktek pembuatan blog. Sehingga tingkat keberhasilan para peserta sangat jauh dari harapan, yaitu hanya sekitar 10 hingga 15 persen dari sekitar 40 peserta.
Bagi peserta yang siap menghadapi situasi hal ini tidak menjadi masalah, karena mereka mempersiapi diri dengan modem pribadi. Sehingga bisa mengikuti pelatihan hingga tuntas tanpa halangan berarti.
Mendekati pukul 16.00, pelatihan ini tuntas. Pada hari kedua besoknya para peserta akan mendapatkan pelatihan Indosat i-School, program yang diakses lewat internet tentang perkembangan murid serta hubungan antara pihak sekolah dan orang tua murid.