Mohon tunggu...
KOMENTAR
Olahraga

Tolong, Jangan Bebankan ke Timnas Kita..

1 Desember 2012   00:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:24 692 5

Beberapa belas jam menuju pertandingan Malaysia vs Indonesia, tensi di luar lapangan semakin meningkat.. Ribuan artikel, ratusan ribu status update, dan jutaan komentar bersliweran di dunia maya membahas pertandingan nanti malam.. Setelah menjinakkan singa, harapan masyarakat Indonesia membumbung begitu tinggi agar timnas kita sanggup mengandangkan harimau malaya, yang (sebagian) suporternya lagi-lagi mencari masalah dengan nyanyian rasisnya..

Semua faktor yang ada: puasa gelar puluhan tahun, keberangkatan timnas ke piala AFF yang penuh liku, konflik PSSi-KPSI yang belum juga selesai, dan lawan yang merupakan ‘musuh abadi’, membuat tekanan dan harapan terhadap pemain begitu tinggi. Padahal, untuk bisa menang, seringkali yang kita butuhkan hanyalah: bermain lepas.. Bagaimana timas kita bisa bermain lepas, jika kita bebankan jutaan harapan, yang kemungkinan besar akan menjadi jutaan cacian jika mereka kalah?

Kenapa perjuangan timnas kita menjadi begitu penting bagi kita?

Kita terlalu sering merasa kalah dalam kehidupan sehari-hari, terlalu sering merasa menjadi bangsa rendahan di dalam komunitas pergaulan dunia, kalah di semua bidang dari bangsa lain, sehingga kita sering menumpukkan beban terlalu besar di pundak timnas kita: untuk memperbaiki citra Indonesia di dunia.. Tugas 200 juta rakyat Indonesia kita tumpukkan ke pundak 11 orang pemain yang sedang berlaga.. Kita tidak menerima kata kalah, karena kekalahan sudah sering kita terima dalam hidup sehari-hari kita.. Maka, 11 pemain itulah yang harus menyenangkan hati kita, dengan cara menjadi pemenang..

Padahal, kemungkinannya cuma tiga: menang, seri, kalah.. Bisakah anda menemukan sebuah kesebelasan yang tidak pernah kalah? Bahkan tim-tim terbaik pun pernah kalah, kadang bahkan kalah secara memalukan.. Dan, menang atau kalah, Indonesia kita masih tetap sama.. Nasib negara kita belum berubah.. Mengharumkan Indonesia di pentas dunia? Itu bukan tugas mereka saja kawan, itu tugas kita semua..

Tapi sayangnya, jika kalah, apalagi jika kalah memalukan, kita memperlakukan mereka sebagai sekumpulan pecundang yang gagal memperjuangkan nasib (bangsa) kita.. Kita caci maki mereka, seolah-olah merekalah yang mempermalukan bangsa kita.. Itu tidak adil kawan.. Walau mereka kalah, mereka sudah mencoba.. Kita yang belum berbuat apa-apa untuk bangsa ini lah, yang seharusnya malu.. Kita kadang masih terlalu berfikir menang kalah, masih fanatik terhadap klub dan daerah, sehingga melupakan, bahwa sepakbola yang berprestasi harus dibangun di atas dasar yang benar.. Seringkali, kita juga yang sebenarnya menghalangi timnas kita untuk berprestasi..

Lawan kita berikutnya, Malaysia, memang sudah sering bergesekan dengan bangsa kita.. Tapi ingatlah, 11 pemain kita nanti malam, bukan 11 gladiator yang menunaikan tugas suci dari kita untuk membunuh 11 gladiator Malaysia yang telah berkali-kali menghina kita.. Apapun kebencian yang ada di antara bangsa kita, tolong, jangan kita sumpalkan ke timnas kita.. Beban kebencian itu hanya membuat timnas kita tidak bermain lepas, dan akan membuat mereka melupakan semangat inti dari olahraga: fairplay..

Ingatlah, timnas sudah berangkat dengan segala keterbatasan: dana ditahan, kasus diego, julukan timnas tarkam, penarikan pemain-pemain ISL, bahkan ketidak jelasan tentang masa depan mereka di klub.. Sudah terlalu banyak beban di pundak mereka.. Janganlah semua beban bangsa kita, kita tambahkan lagi ke pundak mereka..

Dan akhirnya, mari kita kembalikan semua pada tempatnya.. Angkat beban itu dari mereka, biarkan mereka bermain lepas dan menikmati pertandingannya.. Timnas kita, 11 pemain yang akan turun itu, hanya sedang bermain bola.. Menang atau kalah, hidup kita akan berjalan terus..

Dan jika semua beban sudah kita angkat, dan timnas kita bermain lepas, mungkin, kali ini, kita akan melihat saat-saat bersejarah bagi sepakbola kita..

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun