Tiga buah muffin rasa coklat dan vanila memecah konsentrasiku pagi ini di saat tengah asik “bercumbu” dengan tumpukan koran. Bentuknya cantik dan pasti rasanya juga tidak kalah enaknya dengan muffin-muffin yang terjejer rapi di toko kue. Mungkin akan terlihat biasa kalau muffin ini aku beli di toko kue. Muffin-muffin cantik ini punya cerita yang mengingatkanku pada Bapak yang saat ini tengah menikmati liburannya. Entah karena rasa kangen ditinggal lebih dari 2 minggu atau karena cerita muffin ini mengingatkanku tentang masa-masa itu.