Hari itu malam menjelang pernikahan adikku. Tanteku yang jauh-jauh datang dari Semarang ke Pontianak, sambil mengusap lenganku berusaha memberi semacam petuah yang mengesankan agar aku tak merasa rendah diri karena didahului adik menikah. Aku hanya tersenyum tanpa komentar. Sesungguhnya aku bahkan merasa datar saja. Perlu diinsafkan untuk menikah, Ha!
KEMBALI KE ARTIKEL