Kaum muslimin dan muslimat yang dicintai Allah SWT…
Allah SWT berfirman :
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-
Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam”(QS. Ali
Imron:102)
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, alhamdulillah Allah SWT
masih memberikan nikmat panjang umur pada kita sehingga bisa melaksanakan ibadah puasa
pada bulan Ramadhan tahun ini 1433 hijriah. Semoga Allah SWT selalu memberikan kesehatan
lahir dan bathin kepada kita semua, meluaskan rezeki kita dan memberi kita seorang pemimpin
yang satu agama dengan kita, seorang pemimpin muslim yang baik dan shaleh, pemimpin yang
dekat dengan rakyat dan umat Islam serta para Ulama. Pemimpin yang telah terbukti memiliki
pengalaman yang luas dalam memerintah negeri yang multi etnis (Negeri yang terdiri dari
berbagai macam suku bangsa).
Sholawat dan salam semoga selalu dilimpahkan pada junjungan kita, pemimpin besar
kita, teladan para pemimpin umat, Nabi Besar Muhammad SAW.
Kaum muslimin dan muslimat yang dicintai Allah SWT…
Allah SWT menurunkan kitab suci Al-Quran pada bulan Ramadhan, Al-Quran
merupakan sumber pedoman hidup dan petunjuk bagi umat Islam.
Allah SWT berfirman :
“Bulan Ramadhan yang diturunkan pada bulan itu kitab Al-Quran sebagai pedoman hidup
manusia dan pembeda antara yang benar dan yang salah”(QS. Al Baqoroh:185)
Sebagai umat Islam, kita tidak hanya menjadikan kitab suci Al-Quran sebagai pedoman
dalam ibadah ritual saja, yang dibaca dalam sholat, acara tahlilan dll. Namun lebih dari itu, kita
juga menjadikannya sebagai pedoman dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Allah SWT berfirman :
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan Ulil amri di
antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia
kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah
dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”(QS.
Annisa : 59)
Umat Islam diwajibkan taat kepada Allah dan Rasul dan Ulil Amri/pemerintah. Imam
Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya mengatakan bahwa Ulil Amri adalah para ulama dan umaro.
Ulama adalah bentuk jamak dari kata alim sedangkan umaro adalah bentuk jamak dari kata amir.
Taat kepada Allah dan Rasul bersifat mutlak dimana tidak ada pilihan lain bagi kita
kecuali harus taat. Taat kepada Allah dilakukan dengan melaksanakan hukum-hukum Allah yang
terdapat dalam kitab suci Al-Quran. Adapun taat pada Rasul adalah taat pada ajaran dan sunnah
yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.
Ketaatan pada ulil amri bersifat relatif. Apabila amir/pemerintah kita adalah seorang
muslim yang sholeh dan taat menjalankan perintah Allah dan Rasulnya, mau mendengar keluh
kesahnya rakyatnya, dekat dengan para ulama cerdik pandai dan mau mendengar nasehat-
nasehat mereka, memerintah rakyatnya dengan adil dan bijaksana, maka wajib hukumnya bagi
rakyat dalam hal ini umat Islam untuk tetap mentaatinya, mendukungnya dengan setulus hati,
dan tetap memilihnya sebagai pemimpin mereka.
Kaum muslimin dan muslimat yang dicintai Allah SWT…
Memilih seorang pemimpin/amir dalan suatu perjalanan atau shafar hukumnya adalah
wajib. Begitu juga memilih seorang pemimpin wilayah yang luas atau sebuah negeri. Dalam
tradisi Islam zaman dahulu, pemilihan pemimpin negeri selalu mendapat perhatian yang besar
dari para sahabat Nabi dan juga para ulama setelah mereka. Setelah Nabi Muhammad SAW
wafat para sahabat baik muhajirin maupun anshor berlomba memberikan baiat atau dukungan
kepada para calon pemimpin yang mereka anggap paling layak untuk memimpin mereka.
Umar bin Khattab merupakan calon dari kaum muhajirin adapun dari kaum anshor adalah
Saad bin Ubadah. Keduanya sama-sama beragama Islam, menjalankan sholat, memiliki
kemampuan memimpin yang baik sesuai kepribadian dan karakternya masing-masing, namun
akhirnya yang terpilih adalah sahabat Abu Bakar As-Shidiq, orang yang paling shaleh dan
bertakwa di antara para sahabat dan termasuk orang yang pertama kali masuk agama Islam.
Umat Islam saat itu sangat berpegang teguh pada ajaran agamanya. Kitab Al-Quran adalah
pedoman dan rujukan mereka dalam memberikan baiat, dukungan, pilihan pada seorang calon
pemimpin negerinya.
Bagaimana dengan umat Islam sekarang……?
Kaum muslimin dan muslimat yang dicintai Allah SWT…
Ketika umat Islam lebih suka memberikan baiat, dukungan dan pilihan mereka pada
calon pemimpin yang tidak peduli pada agama Islam, dekat dan akrab dengan kaum Zionis,
aliran kebathinan, jaringan Lion Club, Rotary Club, dll yang terkenal permusuhannya pada
agama dan umat Islam, maka masa depan agama dan umat menjadi taruhan. Dekadensi moral
akan merajalela. Peran para ulama akan dihambat. Umat akan tertipu dengan pembagian permen
murahan yang membuat mereka senang pada awal mulanya dan akhirnya menyesal untuk sekian
lama. Para bandit akan menduduki posisi penting yang akan menyesakkan dada rakyat jelata dan
menghalang-halangi langkah para pemberi nasehat kebijakan. Naudzubillahi min dzalik.
Allah SWT berfirman :
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil Jadi pemimpinmu, orang-orang
yang membuat agamamu Jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang
telah diberi kitab sebelummu yaitu orang yahudi dan nasrani dan orang-orang yang kafir
(orang-orang musyrik). dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang
beriman” (QS. Al-Maidah: 57)
Apa yang terjadi ketika nusantara dipimpin oleh para Gubernur Jenderal Belanda yang
umumnya memiliki kedekatan hubungan dengan para pemodal zionis, mereka tidak mengerti
agama Islam apalagi mengamalkannya bahkan memusuhinya. Apakah ada masjid besar yang
telah mereka bangun yang masih bisa kita saksikan sampai sekarang…? Masjid adalah syiar dan
simbol eksistensi umat Islam. Besar kecil dan letaknya menunjukkan sejauh mana pengaruh dan
peranan agama dan umat Nabi Muhammad SAW. Bencana telah banyak menimpa rakyat dan
para ulama yang berusahan melawan agresi politik ekonomi dan misi keagamaan mereka.
Kaum muslim dan muslimat yang dicintai Allah SWT…
Perintah Allah SWT kepada setiap umat Islam untuk memilih Pemimpin, Presiden & Wakil
Presiden, Gubernur & Wakil Gubernur, Kepala Daerah & Wakil Kepala Daerah Harus dari Golongan
Umat Islam.
mengamalkan Al-Quran, Firman Allah SWT mengenai wajibnya setiap Muslim memilih Pemimpin dan
Kalangan Umat Islam :
1.
Surat An-Nissa ayat 144 :
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi
Pemimpin dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata
bagi Allah (untuk menyiksamu)?” (QS. An-Nissa[4]: 144)
2. Surat Al-Maidah ayat 51 :
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani
menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain.
Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu
termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang
zalim.” (QS. Al-Maidah[5]: 51)
3. Surat Al-Maidah ayat 57 :
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu, orang-orang
yang akan membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) diantara orang-orang yang telah
diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada
Allah jika kamu betul-betul orang yang beriman.” (QS. Al-Maidah [5]: 57)
4. Surat Al-Imran ayat 28 :
Artinya : “janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi Pemimpin dengan
meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan
Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah
memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali (mu).” (QS. Al-
Kepada setiap Umat Islam yang masih beriman kepada Allah dan Rasul, dan masih
Imran[3]: 28)
Kaum muslim dan muslimat yang dicintai Allah SWT…
Apakah kita tetap akan merelakan kepemimpinan negeri ini diambil alih oleh para pendukung
misi zionis? Dan kita menyia-nyiakan serta melupakan pemimpin dari kalangan kita
sendiri,saudara satu agama dengan kita yang telah berusaha sebisanya untuk perbaikan
kehidupan masyarakat kita dan negeri ini.
Allah SWT berfirman :
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi
pemimpinmu dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan
yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu) ?”(QS. An-Nisa: 144)
Dari beberapa Firman Allah SWT ini sudah sangat jelas mengenai kewajiban Umat
Islam harus memilih Pemimpin dari Kalangan Umat Islam. Silahkan baca, fahami dan amalkan
perintah Allah SWT dalam AYAT-AYAT SUCI AL-QUR’AN. Rasulallah SAW bersabda :
"barang siapa menafsirkan Al-Qur’an dengan logika sendiri maka layak baginya neraka jahanam"
Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb.