Masih ingatkah kau padaku, ketika pertama kali aku melihatmu,
aku diam-diam memperhatikanmu.
Meski seolah aku tak menggubrismu, namun apakah kau tahu,
kala itu aku mengamatimu, tanpa sepengetahuanmu.
Aku diam seribu bahasa, lalu tiba-tiba kau memulai percakapan,
sehingga memecah keheningan kala itu.
Kau ubah kehampaan menjadi kehangatan.
Caramu berdialog padaku kala itu, sungguh membuatku tertegun.
Meski kau baru mengenalku, namun kau begitu peduli,
melalui tuturan-tuturanmu, kau sisipkan pesan-pesan untukku.
Terima kasih kau yang pernah ada, dengan jumpa yang tak disengaja.
Semoga kita bisa berjumpa lagi, meski itu terdengar mustahil.