Masih ingatkah, Tuan?
Entahlah seolah tak pernah terjadi
Mungkin kau telah lupa
Atau hanya berpura-pura
Naas jika benar adanya
Gegabah aku selama ini
Aku kira aku segalanya bagimu
Kala kau selalu berkabar padaku
Usahamu seolah memintaku
Yakinkan aku agar bersamamu
Ajarkan aku terbiasa denganmu
Namun selama ini aku keliru
Gadaikan bahagiaku bersamamu
Kini kala engkau tiba-tiba pergi
Entah kenapa serta mengapa
Lagi-lagi memang aku yang keliru
Ini mungkin imbalanku mengharapkanmu
Rasanya memang tak adil, namun
Untukmu aku berterima kasih
Tuan yang pernah hadir
Usai kehadiranmu aku belajar
Aku tak akan mudah berharap
Nanti agar nestapa tak datang kembali