Terakhir kamu bilang aku harus bahagia
Tapi alasanku untuk bahagia sudah pergi, yaitu kamu
Kamu ingat kan kamu pernah menjadi alasan
Kamu pernah ku beri predikat orang teristimewa
Kamu orang pertama yang menghapus air mataku
Kamu orang pertama yang ikut tertawa saat gembiraku
Meskipun kebersamaan kita hanya terhitung sementara
Tapi itu cukup membuatku tersika rindu