Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi | Secangkir Teh

14 Mei 2019   08:10 Diperbarui: 14 Mei 2019   08:21 15 5
Matahari masih saja memancarkan sinarnya
Seperti biasa
Mendung nampak menggantung di langit sana
Harapan hujan turun pun muncul
Namun seperti biasanya
Mendung itu hanya berlalu tanpa peduli
Orang tua itu masih saja bergumul dengan padi-padi di sawah
Ya, dialah cinta pertamaku
Pahlawan hidupku
Tanpa keluh dia terus membersihkan rumput liar demi panen yang melimpah
Ayah, lekaslah pulang
Secangkir teh hangat sudah menunggu
Ayah, cobalah kau pinta mendung itu membanyangimu
Hingga sengatan matahari tak lagi membakar punggungmu
Sungguh pengorbananmu tak mampu terbayar materi apapun
Semoga kelak Firdaus menjadi imbalanmu

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun