Penanggung jawab Program Kerja (Proker) Aldi Arga Yudha menjelaskan, timnya memberikan materi yang cukup kompleks. Selain tentunya bagaimana prosedur pengolahan durian menjadi kukis, ada pula materi mengenai rancangan bisnis, strategi pemasaran produk, pembukuan keuangan, serta alur untuk mendapatkan izin usaha yang legal dalam kacamata hukum. Keseluruhannya merupakan hasil kolaborasi dari beberapa disiplin ilmu yang dimiliki oleh anggota tim.
"Sasaran program kami adalah ibu-ibu PKK. Karena harapannya ibu-ibu dapat berdaya dengan membuat usaha sendiri, bisa dimulai dengan usaha rumahan seperti membuat kue-kue. Kukis juga termasuk makanan yang banyak digemari dan bisa diterima  berbagai kalangan," terang Yudha.
Lantas, mahasiswa jurusan Teknik Mesin semester 8 itu mengatakan, usaha tersebut dilabeli dengan merek KUKiDO. Ide itu muncul dari kata "Kuki" yang merupakan pelafalan cookies yang mana memiliki arti kue dalam bahasa inggris. Sedangkan, kata "Do" adalah penggalan dari 'durian' yang diambil dari suku kata pertamanya.