Sluuurrrrpp.. kuteguk Moccacino-ku yang mulai dingin di malam ini. Ketika jemari menyentuh tuts demi tuts si Aspire, hati mulai tidak karuan. Yach.. perasaan senang, sedih, bahagia, dan lain-lain terasa benar mengaduk batin ini. Mulai menulis judul coretan ini pun sudah membuat bulu kudukku merinding. Satu tambah satu sama dengan satu, weitz.. jangan disamakan dengan setangkup obat nyamuk bakar, sepasang sandal atau sepatu, atau hal lain dimana satu unit benda terdiri dari dua unsur yang melengkapi. Tapi ini lain sahabat.. ini adalah Matematika Perkawinan, dimana pria dan wanita melebur menjadi satu unit keluarga.. Saling melengkapi dan menguatkan.. mendukung dan menghargai.. memahami dan dipahami.. dan seterusnya. Bandingkan dengan matematika pada umumnya dimana sampai kiamatpun bilangan satu tambah satu pasti akan sama dengan dua..