Dalam tulisan saya sebelumnya yang berjudul “Jokowi, Jacob Soetoyo, dan Trilateral Commission”, disinggung keanggotaan Jacob dalam dua lembaga : Trilateral Commission dan CSIS. Di dua lembaga itu pula, penasehat kebijakan luar negeri Presiden USA, Zbigniew Brzezinsky bernaung.
Yang menarik, selain sebagai konseptor kebijakan luar negeri Paman Sam dan ahli strategi geopolitik, Brzezinsky pernah terlibat dalam beberapa operasi hitam (black-ops) intelijen Amerika di dunia.
Nah kali ini, saya akan mengulas secara ringkas, daftar operasi hitam Brzezinsky di beberapa Negara :
Membantu Iran menginvasi wilayah Iran tahun 1980: Washington terpukul berat dengan kejatuhan Presiden boneka mereka, Shah Iran pada tahun 1979.Washington mulai mendorong (baca: menghasut) Saddam Husein untuk menginvasi sebagian wilayah Iran. Pada musim semi 1980, penasihat keamanan nasional Presiden AS Carter, Zbigniew Brzezinski, memberikan sinyal kesediaan AS untuk bekerja sama dengan Irak dalam sebuah pertemuan dengan Saddam Hussein di Yordania dua bulan sebelum Irak menyerang Iran. Brzezinski meyakinkan Saddam Hussein bahwa AS tidak akan menentang pengambilalihan wilayah barat daya Iran. rezim Kuwait dan Mesir yang Pro-AS juga mendesak Irak untuk menyerang.
Memancing Soviet menginvasi Afghanistan dan membantu mujahidin. CIA dan Brzezinksi memancing Soviet untuk menginvasi Afghanistan. CIA dan Brzezinski telah bergerak di Afghanistan 6 bulan sebelum Soviet masuk ke negara itu. Begitu tentara Soviet mulai memasuki perbatasan Afghanistan,Brzezinski menulis surat pada Presiden Carter, “Kini kita dapat member Soviet perang vietnamnya sendiri.”
Selama pendudukan Soviet,CIA dan Brzezinski berusaha membantu persenjataan mujahidin Afghanistan dalam melawan Uni Soviet yang komunis. Ada beberapa operator lapangan yang dikenal dekat dengan CIA, salah satunya adalah Tim Osman (Osama bin Laden).
Menciptakan Taliban. Setelah Soviet mundur dan pemerintahan boneka di Kabul runtuh,Berzizinksy bersama ISI (inteliejen Pakistan), AD Pakistan, membentuk fraksi milisi baru yang terdiri dari para santri/pelajar (Taliban), untuk menghentikan pertikaian antar kelompok mujahidin.
Tak lama berselang, Taliban berhasil menguasai sebagian besar wilayah Afghanistan dan meminggirkan kekuatan fraksi-fraksi mujahidin yang sebelumnya berjasa mengusir Soviet.
Dari Taliban inilah lahir organisasi radikal : Al Qaeda, dimanaOsama bin Laden – mantan murid Berzezinski, menjadi mullah/imam pertamanya.
Memandang pentingnya Ukraina dan memetakan potensi sumber daya alamnya (SDA) sejak 1997. Dalam bukunya The Grand Chessboard, Brzezinski telah meyakinkan pemerintah USA bahwa mereka jangan pernah melepaskan Ukraina demi pentingnya jalur pipa gas Eurasia. Buku ini yang menginspirasi Washington dalam menciptakan gerakan sipil yang menggulingkan pemerintahan Ukraina yang sah.
Brzezinski menulis, “Ukraina, ruang baru dan penting pada papan catur Eurasia, merupakan poros geopolitik karena sangat penting keberadaannya sebagai negara merdeka, untuk membantu mengobah Rusia.”
Mengotaki Revolusi Warna (Color Revolution),bekerja sama denganrekannya Soros Milieu dari National Endowment for Democracy (NED). LSM NED inilah yang berperan dalam penggulingan presiden di Ukraina, Mesir (Hurni Mubarak), Tunisia (Ben Ali). Di Asia Tenggara, NED juga mensponsori gerakan Kaus Kuning (Thailand), dan Bersih 3.0 (Malaysia).
[caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="Bagan Alur jaringan gerakan Bersih 3.0 Malaysia"][/caption]
Tulisan ini memang terlalu sederhana untuk memahami tindak-tanduk dan cara berpikir Zbigniew Brzezinski. Tetapi, dari tulisan singkat ini, bisa disimpulkan bahwa Berzezinsky adalah sosok yang berbahaya dan licin seperti belut.