Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik Pilihan

Demokrasi Itu Bukan Lima Tahun Sekali, tapi Setiap Hari

24 Juni 2014   14:42 Diperbarui: 18 Juni 2015   09:21 86 1

Saya kadang mengibaratkan tanah air itu adalah seorang ibu. Someone who we feel that sometimes is really hard to live with tapi terus-terusan member dan menjadi tempat kita berlindung dan kita amat sayangi dan tentu jahat sekali jika kita abaikan. Tapi selama ini saya merasa sering sekali mengabaikan negara. Saya tahu jargon-jargon macam "Jangan pertanyakan apa yang negara berikan padamu, tanyakan apa yang kamu berikan pada negaramu!" dan semacamnya. Tapi seperti orang Indonesia pada umumnya, saya menganggap bahwa politik adalah hal kotor yang hanya menjadi alat untuk meraih kekuasaan, meskipun memperoleh teori mengenai fungsi politik untuk kemasyalahatan masyarakat.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun