Pagi ini mencoba untuk memaknai sesuatu yang belum basi. Sesuatu yang sering saya temui, Â hilir mudik yang menyentuh nurani. Ya...yang tersentuh adalah nurani, nurani saya sebagai guru bahasa Indonesia. Bukan sebagai orang pandai, bukan pula sebagai manusia yang arif bijaksana, apalagi sebagai pengamat bola, begitu mahir bermain kata-kata ketika menggambarkan situasi.
KEMBALI KE ARTIKEL