Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Suatu Ketika Pada Nukleus Accumbent

13 Desember 2023   15:31 Diperbarui: 13 Desember 2023   21:02 118 14
arak-arakan air berlomba menuruni awan
tiap tetesnya menampi selaput ingatan
ia, sang penguasa bertaruh hari ini hujan
akan berlabuh

apa yang membuatnya jatuh
tak ada yang memaksa bulir-bulir air meruntuh
tak ada yang membuatnya tergesa
turun dari atap Swargaloka

riaknya membungkam jemari-jemari bermulut
mengganti ambisi yang menyalak seperti
serigala bertutur domba
sementara ia lapar mangsa
melolong dalam ringkih nafsu dan syahwat kuasa

arak-arakan air dari mata-mata proletar
berlapang dada
menjereng nadi-nadi altruis
demi berkibarnya panji-panji ekspektasi
demi berdirinya realita abstraksi
demi piring berisi nasi

air hujan telah berhenti
mungkinkah semua titik-titik akan berhenti menitik?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun