Jemari gerimis masih membelai kota Solo. Udara basah mengiringi langkah kaki saya menelusuri kembali panjang badan jalan protokol di antara laju mobil dan kendaraan bermotor. Sore meregang senja. Malam pun mulai menelanjangi kota kecil Surakarta.
KEMBALI KE ARTIKEL