:)
Milan melirik jam tangannya. Sudah mulai sore pikirnya, dan jam kantornya tinggal satu jam lagi. Dihelanya nafas panjang sambil sesekali membuka-buka catatan pekerjaannya. Memejamkan matanya kemudian membayangkan nasibnya. Menerawang tentang pendamping hidup yang sering ia khayalkan. Kemudian tersenyum sendiri dan meneguk tehnya yang sudah sangat dingin.