Dari bayi, kita sudah dituntut untuk belajar. Belajar mengenali orang-orang sekitar. Belajar berjalan, berbicara, dll. Sampai kita merasa cukup dewasa untuk mengetahui hidup kita pun, kita masih belajar. Untuk apa? Belajar untuk mempersiapkan bekal nanti di akhirat. Ummm, seperti menyusun sebuah puzzle-puzzle kehidupan.
Salah ketika belajar itu wajar. Hanya ada dua hal yang tidak wajar dalam belajar. Pertama, ketika kita merasa selalu benar dalam proses belajar. Kedua, ketika kita salah, namun kita tidak berusaha untuk memperbaikinya.
Experiences is teacher for ourself. Tentu saja, bagi orang-orang yang mau mengambil hikmah dari masa lalunya. Pengalaman itu bukanlah apa-apa yang kita lakukan di masa lalu. Pengalaman itu adalah ketika kita melakukan kesalahan di masa lalu, kemudian kita mencari cara untuk memperbaikinya, dengan tujuan, jangan sampai kita jatuh di lubang yang sama.
Mungkin ketika anda teringat kesalahan-kesalahan yang pernah anda lakukan di masa lalu, anda mendadak kesal, jengkel, dan teramat menyesal. Bahkan, lebih buruknya, anda terjebak dalam trauma yang dapat membelenggu semua mimpi, cita-cita, dan harapan. Padahal, di depan anda banyak pintu kesempatan yang terbuka. Namun, kenapa anda masih saja menatap pintu yang tertutup?
Saya juga sering merasakan hal seperti itu. Makannya, saya bisa menulis blog ini. hehee. Sulit memang menerima hal-hal yang tidak mengasyikan yang terjadi di masa lalu. Mungkin ada sebagaian orang yang lebih mudah mengingat kejadian yang indah-indah, dibandingkan yang buruk-buruk. Tapi semua itu ada positive dan negative-nya loh..
kalo misalnya kita ingat yang indah-indah sama mantan pacar kita gimana? Atau bahkan sama seorang teman yang udah kita anggap sahabat? Gawat atuh. Nanti yang ada malah nggak bisa move on. Padahal, belum tentu dia orang yang terbaik untuk kita saat ini. Terus kalo ingetnya yang buruk-buruk? wah, itu bisa jadi penyesalan yang berujung kerugian untuk kita. Yaiyalah... Gimana enggak rugi coba?!. Kita buang-buang waktu berharga kita, menguras tenaga kita untuk marah, sedih, bahkan nangis. Sedangkan orang yang kita 'gondokkin' itu belum tentu memikirkan kita.
Terus kalo ingetnya yang indah-indah gimana? Harus yang baik-baik juga tentunya. Indah tapi semu, itu percuma saja. Indah tapi baik, itu bisa menjadi manfaat untuk kita.
Pernahkah kita berpikir, bahwa posisi kita yang sekarang lebih baik dari yang dulu-dulu? Tanyakanlah pada diri anda, apakah ada usaha yang anda lakukan untuk memperbaiki diri? Adakah perubahan baik yang terjadi dalam diri dan hidup kita, walau sekecil apapun? Anggaplah itu prestasi untuk diri anda sendiri.
Nikmat dari Tuhan aja semakin hari semakin banyak. PASTI ITU! Buktinya sampai saat ini kita masih diberikannya hidup. Kita tumbuh. Enggak mungkin juga kan kalian baca blog ini kalo kalian udah nggak nafas lagi? hehee.
Percayalah! Bahwa segala ujian dan cobaan itu akan menaikkan level kita. Dan Tuhan akan memberikan ganjaran yang sbetimpal kepada kita. Kesalahan-kesalahan kita di masa lalu itu bukan untuk diratapi. Tapi untuk di doa'kan agar Tuhan memberikan ampunan-Nya kepada kita, dan kita harus perbaiki itu.
Masa lalu itu tinggalah debu. Jangan kacaukan hari ini. Karena banyak yang harus kita lakukan di hari ini, yang tentu saja dapat memengaruhi masa depan kita.