Ada guru sejarah baru mengajar di kelasku, begitu yang kudengar dari percakapan mereka. Ehm teman-teman maksudku, mungkin. Bagiku mereka hanyalah anak-anak yang kebetulan dikelompokkan bersama denganku dalam kelas ini. XII IPS2, ya ini kelasku. Mereka? Teman? Kupikir bukan. Bahkan aku lupa kapan terakhir aku punya seseorang yang bisa kusebut teman. Ada pepatah ada pertemuan, ada juga perpisahan. Karena itu aku tidak mau memulai sebuah pertemuan lagi. Aku takut bahkan terlalu takut untuk menerima perpisahan itu. Mungkin aku pengecut, tapi itulah aku. Orang-orang yang aku sayang selalu akan meninggalkan aku sendiri. Dengan mudahnya mereka membuatku menangis. Dimulai dari Ayah, beliau pergi. Pergi jauh sekali, Tuhan yang telah mengajaknya pergi. Dulu Ayah janji padaku akan selalu menemaniku, ingatkah kau Ayah? Mengapa kau ingkari itu Ayah?
KEMBALI KE ARTIKEL