- Penurunan daya tahan tubuh
Saat cuaca berubah drastis, misalnya dari panas ke dingin, tubuh memerlukan waktu untuk beradaptasi. Kondisi ini dapat menyebabkan stres pada sistem kekebalan tubuh, membuatnya lebih rentan terhadap infeksi seperti flu atau infeksi pernapasan.
Stres kronis dapat meningkatkan produksi hormon kortisol, yang pada gilirannya menekan fungsi sistem kekebalan tubuh. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi.
- Peningkatan kelembapan:
Kelembapan yang tinggi juga memengaruhi kualitas udara. Pada kelembapan tinggi, udara terasa lebih berat dan dapat menjebak polutan di permukaan bumi, yang membuat udara lebih sulit untuk dihirup dan memperburuk kondisi kesehatan bagi orang dengan asma atau penyakit paru-paru.
Kelembapan yang tinggi juga mendukung perkembangbiakan vektor seperti nyamuk. Nyamuk memerlukan air untuk berkembang biak, dan kelembapan yang tinggi seringkali terkait dengan adanya genangan air, yang menjadi tempat ideal bagi nyamuk untuk bertelur. Ini meningkatkan risiko penyebaran penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, seperti malaria, demam berdarah, dan Zika.
Penyebaran penyakit yang ditularkan melalui udara. Virus seperti influenza dan virus pernapasan lainnya cenderung lebih stabil dan bertahan lebih lama dalam kondisi kelembapan tinggi. Pada kelembapan yang tinggi, partikel udara yang mengandung virus dapat bertahan lebih lama di lingkungan, meningkatkan risiko penularan antarindividu.
- Perubahan pola hidup:
Stres dan kesehatan mental Cuaca ekstrem dan perubahan lingkungan dapat memicu stres dan kecemasan. Misalnya, cuaca yang buruk dapat memengaruhi rutinitas harian, produktivitas, dan menyebabkan kebosanan atau depresi. Selain itu, kebiasaan kurang tidur atau terganggunya kualitas tidur akibat cuaca juga dapat berdampak pada kesehatan mental dan fisik.
- Munculnya vektor penyakit:
Vektor penyakit adalah organisme yang menyebarkan patogen dari satu inang ke inang lainnya. Contoh utamanya termasuk nyamuk, kutu, lalat tse-tse, dan tikus. Nyamuk menularkan penyakit seperti malaria, demam berdarah, dan Zika. Kutu menyebarkan Lyme disease dan Rocky Mountain spotted fever, sedangkan lalat tse-tse menularkan penyakit tidur di Afrika. Perubahan iklim dan kelembapan yang tinggi sering kali memperluas habitat vektor, meningkatkan risiko penyebaran penyakit ini.