Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Cerita dari Stasiun

31 Januari 2011   05:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:02 380 0

Stasiun Kereta Api Padang Halaban, Oktober 2010.

Berpasang-pasang mata menatap kami saat mobil pick up hitam yang membawa kam

Setelah mendengar instruksi dari kak chik, kami, para peserta pelatihan narasi yang diadakan Suara Usu dan ETF segera menyebar mencari objek yang menarik untuk dijadikan tulisan. Aku dan Eko sepakat untuk jalan bareng.

Pengingat yang Tak Diingat

Menyusuri jalan di depan stasiun. Rumah-rumah penduduk berjejer terpisah-pisah tak beraturan. Langkah Eko terhenti pada sebuah bangunan bercat putih dengan pintu tertutup. Sebuah plang di depannya menjadi petunjuk kami. Puskesmas, begitu tulisan yang terpampang di plang tersebut. Eko sibuk memotret plang tersebut. Aku justru tertarik pada sebuah bangunan di depan sebelah kanan puskesmas itu.

“Prasasti serangan pasukan grilya TNI pada pos pertahanan Belanda (OW) di stasiun KA Padang Halaman” aku membaca tulisan yang tertera di bangunan itu. Berdiri berbentuk persegi panjang dibalut keramik warna coklat. Bagian yang ditulisi prasasti, berwarna hitam. Untuk mencapainya harus naik dua anak tangga berkeramik warna putih. Aku tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang prasasti itu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun