Peradaban manusia telah melahirkan bermacam-macam simbol. Simbol-simbol tersebut memiliki makna tersendiri.
Ankh merupakan simbol mesir kuno yang melambangkan kehidupan abadi, kelahiran kembali, kesuburan dan penyatuan lelaki dan perempuan. Kadang-kadang disebut pula sebagai kunci sungai Nil dan kunci kehidupan. Para akademisi Mesir menyebutkan bahwa kepala oval Ankh melambangkan delta sungai Nil, garis vertikalnya melambangkan jalur sungai serta lengan timur dan barat melambangkan dua sisi negara dan penyatuannya. David P. Silverman mencatat bahwa Ankh dipertahankan oleh kaum Koptik sebagai salib Kristen, salib Koptik. Kini Ankh melambangkanplanet Venus dan logam tembaga.
Heksagram merupakan bintang bersudut enam dan hasil penggabungan dua segitiga sama sisi. Simbol ini digunakan dalam konteks agama, sejarah dan budaya oleh Yahudi, Hindu, Okultisme dan Islam.Bagi kaum Yahudi, Heksagram dikenal sebagai Magen David atau dikenal dalam bahasa sehari-hari sebagai Bintang Yahudi atau “Bintang Daud”. Magen David menjadi simbol Yudaisme dan identitas Yahudi yang diakui secara umum. Heksagram juga ditemukan dalam diagram kosmologis di agama Hindu, Budha dan Jaina. Bagi umat Kristiani, Heksagram disebut sebagai bintang penciptaan dan sering ditemukan di berbagai gereja. Sedangkan, umat Muslim mengenal Heksagram dalam kisah nabi Sulaiman. Bahkan, Heksagram banyak ditemukan di mesjid dan artefak-artefak Islam dan arab.
Ichthus digunakan oleh kaum Kristiani di awal berdirinya gereja sebagai simbol Kristen pertama dan sekarang dikenal sebagai “Tanda Ikan” atau “Ikan Yesus”. Sebelum Kristen lahir, Ichthus digunakan untuk melambang dewi Aphrodite, Atargatis, Dagon, Ephesus, Isis, Delphine and Pelagia. Kata “Ichthus” dalam Bahasa Yunani digunakan sebagai singkatan untuk kata Iesous CHristos, Theou Uios, Soter yang berarti Yesus Kristus, Putra Allah, Sang Penyelamat.
Sejarah mencatat Labirin digunakan untuk merangkap roh jahat atau sebagai jalur yang digunakan dalam ritual dan tarian. Labirin juga melambangkan jalur panjang dan sulit yang harus ditempuh dalam berkomunikasi dengan Tuhan. Di dunia modern, orang-orang menggunakan Labirin untuk meditasi. Mereka berjalan mengelilingi lingkaran untuk mencapai keadaan kontemplatif sebagai jalur menuju pencerahan. Labirin juga melambangkan keutuhan yang dicapai melalui perjalanan berputar-putar dan berkelok-kelok. Beberapa orang memandangnya sebagai perjalanan batin yang harus ditempuh untuk menemukan pusat diri dan pengetahuan mendalam yang ada dalam dirinya. Lingkaran labirin juga menunjukkan pola geometri yang memungkinkan dunia fisik berhubungan dengan tatanan kosmis dan alam yang lebih tinggi.
Lingkaran merupakan simbol universal yang banyak ditemukan di dinding gua pra sejarah dan permukaan bebatuan. Pada awalnya kemungkinan melambangkan cakram cahaya matahari dan bahkan kini, di bidang astronomi dan seni, lingkaran dengan titik di tengah melambangkan matahari. Sedangkan di bidang astrologi lingkaran melambangkan roh manusia atau batin individu. Pada umumnya lingkaran melambangkan penyatuan, ketakterhinggaan, keutuhan, para dewi dan kekuatan perempuan. Lingkaran juga melambangkan pergantian musim yang terus menerus, roda tahun dan sifat kehidupan itu sendiri yang abadi dan memiliki siklus. Bagi kaum pagan, lingkaran dimanfaatkan untuk memulai kembali hubungan dengan para dewa-dewi dan semua yang ada.
Mandorla dijadikan bingkai dalam lukisan Yesus dan Perawan Maria dalam Seni Kristen tradisional. Umat Kristiani menggunakan lambang ini untuk menggambarkan bersatunya surga dan bumi, tuhan dan manusia atau roh dan materi pada awal kemunculan Kristen. Mandorla melambangkan interaksi dan ketergantungan dunia dan kekuatan yang saling berlawanan. Pada Kristen abad pertengahan, Mandorla melambangkan Ichthus, luka Yesus, jalur lahir Maria di mana merupakan jalan Yesus memasuki dunia fisik.
Mangkuk Higieia~ Hygieia adalah dewi kesehatan Yunani. Patung atau monumen dewi Yunani Higieia sedang memegang patera (mangkuk obat) dengan tubuh dibelit ular yang hendak memakan obat dari mangkuk tersebut melambangkan kehidupan harmonis dengan bumi. Ular melambangkan pasien yang harus memilih memakan obat tersebut atau tidak untuk membantu dirinya. Hal tersebut menunjukkan seseorang mengendalikan kesehatannya dengan mengambil keputusan yang tepat. Ular yang digambarkan memakan dari mangkuk juga dikaitkan dengan kepercayaan kuno bahwa ular memiliki kemampuan dan penyembuhan. Pada masa kini, mangkuk Higieia dijadikan sebagai simbol farmasi dan apotek.
Merkaba terdiri dari tiga kata terpisah yaitu Mer yang berarti cahaya, Ka yang berarti jiwa dan Ba yang berarti raga. Jika digabungkan, tiga kata tersebut berarti penyatuan jiwa dan raga yang dikelilingi oleh cahaya. Simbol berbentuk bintang ini diyakini merupakan kendaraan ilahi yang keseluruhannya terbuat dari cahaya dan menjadi transportasi jiwa dan raga untuk menuju alam yang lebih tinggi. Merkaba digunakan dalam meditasi sebagai sumber kekuatan, pencerahan dan penyembuhan karena membantu orang menyadari potensi penuhnya dan menghubungkannya dengan kebaikan dalam dirinya dan yang lebih tinggi. Banyak orang menjadikan Merkaba sebagai liontin kalung agar setiap orang dapat merasakan cinta tanpa syarat sehingga menyembuhkan diri sendiri dan orang lain. Merkaba menciptakan keharmonisan nyata sesuai dengan yang diinginkan.
Om merupakan simbol mistis dalam agama Hindu, Buddha dan Jaina dan menjadi Ibu Segala Mantera. Dalam agama Hindu, Om melambangkan sifat mutlak dewa Brahma yaitu mahakuasa, mahaada dan sumber seluruh keberadaan yang nyata. Seperti agama-agama yang lain, dewa Brahma tidak dapat dipahami dan dirasakan sepenuhnya. Lambang Om bisa membantu umat Hindu memahami aspek berwujud dan tidak berwujud tuhan. Dengan menggunakan simbol Om, konsep tentang cinta dan penciptaan yang tak terhingga pun disampaikan di luar batas kata dan ide.
Persegi merupakan lambang dua dimensi berupa permukaan yang pada dasarnya bemakna tanah, bidang, daratan atau unsur bumi. Berbeda dengan makna simbol lingkaran, bujur sangkar melambang dunia fisik. Bagi kaum pagan, bujur sangkar melambangkan empat penjuru mata angin yaitu utara, timur, selatan dan barat.