Kata yang merujuk kepada sesuatu yang bernilai baik dipadankan dengan kebalikannya memiliki kecenderungan bahwa makna keseluruhan dalam kalimat dapat diwakilkan pada kata yang memiliki posisi kuat (susah di gantikan dengan kata/kalimat lain) . Dalam penggunaan kalimat 'Budaya Korupsi', penempatan kata 'budaya' cenderung untuk mendukung kegiatan utamanya yaitu korupsi karena penggunaanya dimaksudkan untuk menjelaskan bahwa korupsi sudah menjadi kebiasaan di negeri ini (dalam hal ini kata 'budaya' lebih dapat dijabarkan maksudnya, sehingga dapat dikatakan bahwa posisi kalimat tersebut adalah pendukung dari kata utama yaitu 'korupsi') . Berdasarkan dari penjabaran tsb, maka dapat saya simpulkan bahwa penggunaan kata 'budaya' untuk menggambarkan kebiasaan berkorupsi cenderung dipaksakan dan asal pakai saja (seperti halnya vickynisasi mungkin?) Anehnya, kalimat nyeleneh ini justru sering saja dipakai entah itu oleh orang awam maupun media surat kabar sampai televisi. Bahkan dihari yang sama dengan tayangnya ILK (yang membuat saya teringat kembali makna dari kalimat ini), saya juga menemukan kalimat ini dipakai oleh calon Puteri Indonesia (untungnya gagal, alhamdulillah) dari daerah DKI Jakarta II Noor Zabilla (yang saya anggap titipan karena ketika menjawab selalu tersendat-sendat, tapi anehnya bisa tembus lima besar -______- ) yang mengatakan korupsi bisa disebabkan karena kegiatannya sudah membudaya. Budaya -_______-