Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Anak-anak Mungil

7 Februari 2014   17:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:03 22 1
Sebatang kapur tulis memutih

menyemburkan debu-debu penuh harapan

berteman papan kayu menghitam legam

berdiri kokoh tanpa lelah

disini,

disini aku berdiri dengan hembusan nafas panjang

menatap lekat anak-anak mungil itu

haruskah aku renggut wajah polosnya?

haruskah aku bunuh gelak tawanya?

membunuhnya dengan amarah

Ya, amarah

Oh, Tidak !!

Kejamkah aku?

Haruskah aku menyerah menuntun mereka dari Alif hingga iya' ?

Itu bukan alasan

Karena ini pengabdian

Bukan permainan profesi yang kudambakan

Muzayyinatul Hamidia

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun