Untuk pertama kalinya saya mengikuti acara di Japan Foundation, niat ajak teman-teman untuk ikut. Tetapi pada akhirnya saya datang sendiri. Karena sudah penasaran sekali dengan kebudayaan jepang. Hari ini acara di tampilkan oleh Japan Foundation (JF-Jakarta) adalah DISCOVERING JAPANESE CULTURE: From Traditional to Pop Culture yang dimulai dari
Jam 10.00 – 12.00 Discovering Chanoyu – Pengenalan Budaya Jepang Melalui Upacara Minum Tea Jepang menjadi salah satu negara yang memiliki ritual minum teh yang istimewa. Mengapa istimewa, karena tradisi minum teh di Jepang diselenggarakan dalam upacara khusus yang menggabungkan antara seni dan filsafat hidup. Upacara minum tea ala jepang ini syarat dengan filosofi hidup, terhadap pencipta, manusia dan alam sekitarnya. Saya diberikesempatan ikut serta mengikuti prosesinya satu persatu tahapan. Dalam prosei ini ada dua penyaji utama yaitu Hantosia senior penyaji dan Otamae yang membuat tea, serta beberapa rekan yang membantu untuk pembagikan tea untuk tamu. Dalam prosesi sebenarnya tamunya tidak dibatasi, serta lamanya 4-6 jam. Tetapi untuk di Japan Foundation kali ini dibatasi setiap sesi 20 orang, dilaksanakan 3 sesi. Karena waktu yang terbatas. Jadi prosesi ini sebagian kecil dari prosesi aslinya. Saya mendapat sesi pertama. Cara membuat tea itu ada aturan dan tatakramanya semua ada makna dan filosofi. Teman minum tea kali ini disediakan kue moci. Setelah penyaji menyiapkan the untuk tamu istimewa, baru para pembantu penyaji lainnya mengeluarkan cawan yang lain untuk diberikan pada tamu lain. Meminumnya pun ada aturannya. Setelah menerima cawan, cawan diputar 2 dua kali. kemudian diseruput sampai habis (tidak langsung satukali minum bisa dua atau 3 kali minum dan yang terakhir harus bunyi srrrrruuuuuup) kenapa harus bunyi dalam arti menghormati tuan tumah sudah menjamu tamu. kemudian bekas bibir kita dibersihkan dengan tangan, setelah dilap cawan diputer kembali dua arah berlawanan dengan jarum jam. baru dikembalikan ke tuan rumah.
KEMBALI KE ARTIKEL