Mohon tunggu...
KOMENTAR
Dongeng

Kesambet Setan Gadget

23 April 2013   17:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:44 171 1

Ketika sedang sibuk berbincang dengan salah satu pakar agama, saya diberi tahu bocoran mengenai sebuah pertemuan yang diselenggarakan oleh para setan. Pertemuan ini yang kemudian mengubah paradigma para setan dan hubungannya dengan manusia. Seperti ini ceritanya..

***

Kira-kira pada tahun 2000, para setan gelisah. Penghasilan mereka menurun. Pengikut-pengikut mereka pun mulai berkurang. Manusia, sebagai harapan utama mereka untuk hidup juga semakin tidak bisa diharapkan. Ketika konferensi persetanan dunia yang sudah berusia ratusan ribu digelar pada saat itu, para setan kemudian mencurahkan hatinya.

Konferensi ini diwakili oleh setan-setan dari berbagai penjuru dunia. Saya tidak terlalu ingat apa-apa saja nama setannya. Saya hanya ingat dari Indonesia diwakili Kuntilanak, Tuyul dan Pocong, Amerika diwakili Drakula sementara Cina diwakili Vampir.

Kuntilanak yang mulai kehabisan stok belatung dan sate karena harga daging tinggi mulai buka suara.

“Bapak Drakula sebagai setan adidaya harusnya kasih solusi dong ke kita-kita. Manusia sudah mulai susah digoda akhir-akhir ini” keluhnya.

“Iya pak. Saya capek pak. Sekarang kalo ngerasukin manusia kan capek. Udah gitu kalo manusianya disembuhin kita dimasukin botol pak,” tambah Tuyul.

Vampir yang sedari tadi manggut-manggut kemudian memberi usul. Setan-setan dari negara Tiongkok ini memang kerap memberikan ide-ide brilian mengenai masalah persetanan.

“Begini saja, Ini kan sudah jaman melek teknologi. Saya prediksi kira-kira 5-10 tahun lagi, negara-negara dunia sudah mulai dikuasai teknologi. Sudah tidak ada batas-batas lagi. Saatnya kita juga bersatu, menghilangkan batas-batas kita,” terang Vampir. Pocong yang masih bingung penjelasan Vampir cuma mengangguk-angguk saja sambil mengemil kemenyan.

“Maksudnya bagaimana itu?” tanya Drakula.

“Maksudnya begini. Karena mereka sudah melek teknologi, kita juga jangan kalah. Kita tidak perlu rasuki manusia. Kita goda mereka saja lewat teknologi. Lewat gadget! Negara anda kan jago bikinnya. Nanti negara kita bantu jualnya,” jelas Vampir

“Wah, menarik juga. Nanti negara kita akan bantu belinya!,” seru Pocong.

Para hadirin di konferensi pun juga menyerukan suara tanda persetujuan mereka.  Setan-setan ini satu suara: menggoda manusia lewat gadget. Prosesnya simpel, setan-setan ini tidak lagi merasuki manusia, tapi merasuki gadget mereka. Gadget-gadget ini seakan-akan mengajak para manusia untuk main bersama dengannya. Nanti, manusia kemudian sibuk dengan gadgetnya masing-masing.

Jika manusia sibuk dengan gadgetnya masing-masing, harapannya sederhana: manusia menjadi lebih peduli terhadap gadgetnya. Mereka cukup berinteraksi dari gadget, dihibur dengan gadget, membeli barang dengan gadget. Nanti jika berhasil, maka manusia makin tidak peduli dengan hal-hal disekitarnya. Makin malas bertemu, makin malas bergerak.

“Ya sekitar 20-30 tahun kemudian, manusia akan semakin individualis. Tidak sehat. Tidak peduli lingkungannya. Manusia akan punah!” seru Drakula yang disambut tawa hadirin.

***

Tahun 2013, konferensi antar setan dilakukan kembali. Kali ini para setan terlihat makmur. Pocong yang tadinya dibalut kain lusuh, kali ini tampak trendy dibalut dengan kain jeans. Tuyul yang tadinya botak, kali ini gondrong dan memelihara jambang. Kuntilanak pun rambutnya sekarang wavy dan dicat pirang. Vampir juga yang tadinya identik dengan kedua tangannya lurus sejajar ke depan, kali ini meletakkan tangannya di saku. Satu tangannya lagi sibuk membalas mention di twitter. Drakula? Jari-jarinya dipenuhi cincin-cincin emas.

“Masa keemasan berhasil kita dapatkan kembali!” seru Drakula. Namun tidak dibalas dengan sambutan yang riuh dari hadirin karena mereka sibuk dengan gadgetnya masing-masing.

“Oya, jangan lupa follow twitter saya @Dracula”. Kali ini para hadirin menjawab kompak: “Sudaaah!”

Konferensi yang tadinya dialokasikan 2 jam dipercepat karena antusiasme peserta yang minim. Para setan masih sibuk dengan gadgetnya. Beberapa sibuk ngobrol melalui group chat, mengeluh konferensi yang terlalu lama. Beberapa juga sibuk berfoto, dan langsung memberikan keterangan “Sedang Konferensi with Pocong dan Kunti”.

***

Cerita dari teman saya tadi menjadi masuk akal ketika melihat manusia saat ini yang seakan kerasukan apabila sedang bermain dengan gadgetnya. Setan-setan sudah berhasil dengan tujuan mereka. Manusia sekarang sudah Kesambet Setan Gadget. Sebelum cerita ini menjadi salah satu cerita horor di bioskop, setidaknya saya sudah menceritakannya terlebih dahulu kepada anda.

Dan sepertinya, gadget di handphone sedang memanggil saya sekarang...

(Cerita tadi saya kopi dari blog saya: http://thedhurandpost.wordpress.com/)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun