Sorak sorai penonton menerobos celah telingaku, ketika MC mengeja nama Khi-nan-ti. Kupusatkan konsentrasi, menyambut nada pertama alunan gamelan Jawa yang mulai diperdengarkan. Seketika hening, tak secuil suarapun terdengar. Mulai kulangkahkan kaki, perlahan menyelaraskan nada lembut pengiring gerakku. Lentik jemarimenjinjing selendang kuning yang terikat erat di badan. Kutebarkan senyum ramah agar gemulaiku semakin indah.