Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan Pilihan

Ada Cerita dan Nilai Sebenarnya di Balik Sebuah Angka

17 Maret 2014   12:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:51 83 0
Tulisan ini sebenarnya diinspirasi oleh chatting seorang teman yang bekerja di manca, dia bekerja sebagai expatriat bagian finance/ accounting di sebuah perusahaan. Melalui WhatsApp, dia menyapa saya dengan pertanyaan :

“Hello sis aku mau tanya, Kalau tahun lalu ada biaya yang ternyata belum dibebankan, bisakah kita mendebet retained earnings ? Apa kita harus bebankan pada tahun ini ?”.

Saat itu saya menjawab dengan menjelaskan metode pencatatannya secara lebih fundamental, mengingat kemungkinan berbedanya GAAP (General Accepted Accounting Principles) yang dipergunakan antar negara.

Saya seketika menduga, bahwa pencatatan telat terhadap pembebanan biaya tersebut (teknik carry forward) dimaksudkan untuk memperkecil beban pada periode lalu untuk mempercantik perolehan laba pada laporan keuangan. Alhasil laporan keuangan periode lalu terlihat baik, namun berdampak pada menurunnya kualitas aliran kas di periode sekarang.

Kenapa ini dilakukan ? Ya seringkali bonus didasarkan pada keuntungan perusahaan kan ? Logis sekali kemudian melihat adanya korelasi antara ngoprek angka ini dengan motivasi pribadi pimpinan perusahaan untuk meningkatkan bonus yang diterima.

Udah maphum dan tidak asing juga sama trik ginian, secara juga pernah jadi karyawan... hehe.... jadi sekali teman saya tadi cerita langsung paham kemana tujuanya.

seringkali kita tidak menyadari bahwa angka-angka yang ada disekeliling kita itu selalu mempunyai arti dan cerita penting, berdasarkan permasalahan teman saya tadi, dalam angka-angka di laporan keuanganya itu bisa menceritakan kejadian setahun kemarin, sehingga ketika orang membaca laporan tersebut dia bisa membaca kejadian apa saja setahun kemarin.

Coba lihat lagi dari hal-hal pribadi kita, tidak dapat dipungkiri angka seringkali menjadi indikator yang cukup ajaib dan penting. contohnya :





1. Waktu kita kuliah angka IP tiap semester jadi indikator prestasi kita

Bayangin pas dapet IP nasakom alias nasib satu koma ? wuih jangan sampe ketahuan ortu deh pastinya. Kasih saja alamat palsu untuk menyampaikan KHS ke ortu. (udah seperti ayu ting-ting ajee..hehehe..). Lalu seringkali selama kuliah mahasiswa mengejar IP dan mengabaikan hal penting lain dalam hidupnya, bahkan nyontek, nitip presensi dilakukan demi sebentuk angka yang bernama IP ini.





2. Tabel angka-angka output SPSS pas dulu skripsi.

wah hipotesis alternatif saya diterima semua bu..  Apa indiksinya ? tanya bu dosen.... si mahasiswi menunjukkan P -Value dari tabel.... bu dosen bertanya lagi, Lalu artinya apa ?..... si Mahasiswi terdiam..... Yaiks, jadi inget guyonan jaman dulu bahwa SPSS kepanjangan dari Statistical Package for Stupid Students.. Hehe.. abis waton running analisis tapi nggak bisa memaknai proses dan hasilnya, apa masih ada ya yang seperti itu ?...... Intinya dari angka ini juga menjadi acuan kita untuk sebuah hasil.

3. Terus bagi yang sudah nikah

contohnya ketika bertanya pada seorang lai-laki.... apa anda laki-laki yang bertanggungjawab ? O iya tentu saja, saya sudah memberikan semua angka dari gaji saya kepada istri saya. widih ni suami langka sepertinya.... hehe.... selain angka dalam bentuk menafkahi, mereka pun yang sudah menikah selalu mempunyai angka istimewa dalam hidup mereka, angka yang mempunyai cerita indah dalam perjalanan hubungan mereka, seperti angka perkawinan yang biasanya diperingati setiap berapa tahun sekali, dll.

4. Bagi yang sudah mempunyai anak

Nilai raport bahkan ranking menjadi indikator prestasi anak. Beberapa cerita teman saya yang sudah mempunyai anak mengatakan, bahwa angka raport anak inilah yang menjadi menjadi kebanggaan bagi mereka, namun tak jarang jadi mimpi buruk juga untuk anak-anak mereka,... Owh, dear seperti bisa diistilahkan.. si Ibu puas, sedangkan anaknya lemassss.... bagaimana tidak si anak disuruh belajar terus demi kebanggaan si Ibu (contoh yang keliru)... hehe... yah intinya dengan angka raport inilah bisa manjadi tolak ukur kesuksesan orang tua dalam mendidik anaknya.

5. Tabungan pribadi/Keluarga

Berapa Rupiah saldo rekening anda ? wuih rekening saya Milyaran tuh.... Weits, tapi bentar dulu dong.... Hitung juga hutang anda, lalu selisihkan, itu baru fair..... Nah, jadi minus atau surplus ? hehehe.... angka dalam tabungan sangatlah penting dalam kehidupan kita, dengan angka ini bisa diceritakan bagaimana kita mengelola keuangan kita dan bagaimana rasa peduli kita terhadap masa depan.

Yap masih banyak sekali cerita-cerita yang ada di balik angka dalam kehidupan pribadi kita selain contoh diatas, demikian juga angka juga sangat penting terhadap kehidupan suatu Negara. Contohnya :
1. Prosentase penduduk yang miskin di Indonesia

Wuih jumlah penduduk miskin menurun ya ?.... Ehm, tapi garis batas disebut miskin itu di kisaran pendapatan berapa rupiah ya ?.... Jangan-jangan bukan angka kemiskinannya yang menurun, tetapi garis batasnya yang terlalu rendah deh.. hehe... disini angka mempunyai cerita penting yang mewakili nasib-nasib orang yang miskin tersebut, meskipun dapat direkayasa dalam data, tetapi dalam kenyataanya angka akan tetap berbicara sebenarnya.

2. Gross Domestik Product (GDP) alias Pendapatan per Kapita

GDP digunakan sebagai angka pengukur tingkat kesejahteraan suatu negara. Oiya pernah tidak mendenger becandaan sadis berikut ?..... " Gimana ya caranya meningkatkan GDP ?.... Gini, kalo udah mentok atau males di usaha menaikkan pembilang, usaha saja di memperkecil penyebutnya, lebih mudah tuh ".. Apa pemerintah juga seperti itu ya ngitungnya ? hehe.... semoga tidak lah, karena dalam angka inilah yang bisa menceritakan berapa pendapatan sebenarnya rakyat Indonesia.

3. Dan yang terkini, tentunya Harga BBM di negara tercinta ini.

Lho, pemerintah itu tidak menaikkan harga BBM ya ? tetapi mengurangi subsidi atas produk tersebut karena tidak tepat sasaran.... Trus harga BBM yg wajar berapa ? Itu kok angkanya segitu ? dari mana dapatnya ? asumsinya apa ?.. Hehehe, mumyetttt deh.. disini angka sangat penting untuk mengukur kejelian pemerintah dalam mengambil sebuah kebijakan.

4. Perbandingan Naiknya harga IHSG dengan harga rambutan

IHSG naik lebih dari 3%, rupiah menguat ke level Rp. 11.350.... iya nih katanya efek dari dicapreskanya pak jokowi.... tapi yang membuat saya heran kemarin tuh saya membeli rambutan banyak kok harganya tambah turun ya.... trus apa hubunganya sih IHSG ma nih rambutan.... udah ah bungkus aje deh....

Disini pentingnya angka untuk melihat perbandingan sebenarnya keadaan ekonomi Indonesia. Selama ini kan memang indikator pasar dianggap kurang berdampak pada sektor riil gitu.... Makanya kalo orang-orang ribut IHSG naik, rupiah menguat, so what..? Nggak ngefek juga pada para petani rambutan di desa-desa.... Padahal mayoritas penduduk indonesia kan orang-orang seperti mereka.... Disinilah angka yang menceritakan nilai sebenarnya dari yang namanya sebuah keadilan sosial.
Jadi apakah angka ini hal yg tidak penting ? Owh, angka ini menurut saya tetap indikator yang penting... kan juga terbukti dari contoh-contoh tadi.

Tetapi angka itu menjadi penting jika dan hanya jika kita mampu menganalisis cerita dibalik angka dan bagaimana mencari alternatif solusi terhadap cerita dibalik angka tersebut.

Jadi kalau anda bijaksana teruslah mencari cerita di balik angka-angka.

So, What’s the Story Beyond the Numbers ?





Dhita Arinanda PM.

17 Maret 2014

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun