Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money Pilihan

Kenapa Tidak Kita Memulai Sebuah Usaha?

15 Maret 2014   03:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:55 277 4
Kebanyakan dari kita masih banyak yang mendapatkan gaji pas-pasan sedangkan lingkungan kerja sangatlah penuh tekanan, seringnya terjadi persaingan tidak sehat sesama pekerja, kreativitas yang terhambat sehingga merasa seperti ikan besar dalam kolam, dan banyak menghabiskan waktu yang tidak fleksibel.

Solusi terbaik untuk memperbaiki keadaan itu adalah set up your own business, yap segeralah memulai usaha sendiri.

Tunggu beberapa menit, pikiran kita akan segera dipenuhi berbagai macam pertanyaan, usaha apa ya kira-kira ? bagaimana kita memulainya ? trus modal dari mana ? andaikan gagal bagaimana ? dan saya juga tidak mengerti Bussiness Plan ?.

Memang semuanya tidak ada yang mudah, tetapi bukan berarti tidak mungkin kan ?

Yang terpenting kita sudah mempunyai niat baik memulai usaha, pikirkan konsep-konsepnya dan Lakukanlah. Masalah kesulitan itu dipikir ketika sudah jalan saja, karena kalau terlalu banyak mikir di depan bisa-bisa kita tidak akan memulai usaha tersebut,

jadi kenapa tidak di coba dulu ?

1. Usaha apa yang akan kita buat.

Kita mulai dengan mengenal kelebihan yang kita punya, semisal nasi goreng buatan kita enak dan selalu dipuji oleh teman ketika mencobanya, atau racikan kopi buatan kita enak, atau kita jago desain dan buat aksesori, atau bahkan kita jago marketing, kalau kita sudah mengenal apa kelebihan yang kita punya inilah saatnya kita berani untuk membawa kelebihan tersebut ke level yang lebih tinggi yaitu untuk bussines.

Lantas timbul pertanyaan, saya sudah berusaha mengenali dan mengingat-ingat tapi saya kok merasa tidak punya bakat apa-apa ya ? jawabanya tidak mungkin, karena tiap orang lahir dengan kelebihan masing masing, mungkin kita saja yang kurang peka memahami atau mungkin saja kita malu mengakuinya,

contoh kita sebenarnya menyadari  kalau kita bisa meracik kopi yang enak tapi malu, masak saya harus jualan kopi mau ditaruh dimana muka saya di depan teman-teman saya. Cara pikir inilah yang harus dihindari kalau kita ingin membuka usaha, meskipun hal sepele kalau kita bisa dan mampu mengolah dengan baik itu akan membawa keuntungan yang bagus bagi kita.

Lihat saja Industri daur ulang plastik bekas, mereka tidak malu tempat mereka kotor seperti tempat pembuangan sampah, tetapi omset mereka sampai ratusan juta perbulanya meskipun dengan tempat kotor seperti itu.

Atau alternative lain seperti memahami peluang di sekitar kita, contoh rumah saya ada di dearah tempat pariwisata atau  rumah saya ada di dekat kampus, saya buka warung makanan saja di depan rumah atau buat kos-kosan bagi mahasiswa.

Nah kesimpulanya disini kita harus memahami apa potensi yang kita punya dan memahami peluang atau aset yang kita punya.

2. Masalah Permodalan

Setelah kita menentukan usaha apa yang akan kita buat, akan timbul pertanyaan kedua  yaitu bagaimana masalah permodalanya ?

Disini ada dua alternative, yaitu menabung dulu dengan jangka waktu yang diperkirakan cukup untuk memulai usaha, atau meminjam permodalan usaha.

Memang untuk lebih baiknya di saat pertama usaha itu kalau bisa menggunkan modal yang bukan berasal dari pinjaman, karena kita akan membawa resiko yang lebih berat, dimana di tiap bulanya kita harus membayar kredit dari modal tersebut.

Tapi kalau kita merasa peluang usaha yang akan kita buat tadi lebih baik bila segera dilakukan, tetapi kita belum punya permodalan bagaimana ?

Ok disini berarti solusinya pinjam permodalan atau menjual aset yang kita punya, hal pertama yang harus kita perhatikan adalah kalau bisa kita pinjam modal tersebut dari kerabat atau teman sendiri, karena kita bisa mendapatkan kredit modal dengan bunga yang sangat ringan atau bahkan tanpa bunga.

Kalau seumpama tidak bisa, kita memang harus pinjam permodalan ke Bank. Untuk meminjam di Bank ini hal pertama yang harus dipertimbangkan adalah suku bunga kredit dari Bank yang akan kita pinjam tersebut. Kita bisa survey ke semua Bank untuk mencari suku bunga yang paling rendah, biasanya Bank plat merah (BUMN) yang lebih rendah suku bunganya, tetapi agak lama di proses pencairanya.

Untuk solusi kedua kita menjual aset yang kita punya, cukup dengan mengadakan satu kali  garage sale atau penjualan  dari barang-barang bernilai ekonomis yang jarang kita gunakan. Jadi intinya menjual barang yang masih mempunyai nilai ekonomis dan jarang kita pakai, kalau penentuan lebih lengkapnya kembali ke  this you go our figure (figure kita masing-masing)

Setelah modal kita dapatkan, kita menggunakan saja prinsip ilmu manajemen You need less cash than you think. jadi kita melakukan riset mengenai kebutuhan apa saja untuk memulai usaha, dan selanjutnya kita survey untuk menentukan suplier utama bahan baku yang bisa membantu kita menyediakan bahan-bahan dengan harga paling ekonomis (murah).

3. Mengelola Usaha

Mungkin untuk awalnya kita bisa menggunakan Promosi dari mulut ke mulut , selain itu penggunaan sosial media juga bisa menjadi sarana efektif dan murah meriah untuk menciptakan awareness atau pemahaman bagi usaha kita, dan pastikan juga kita paham etika saat berpromosi, saat menggunakan media promosi apa pun. Jangan sampai kita melanggar itu, karena malah bisa bisa keberadaan usaha kita akan di tolak atau bahkan di larang di tengah masayarakat, karena dianggap tidak serius atau dianggap menganggu.

Ketika sudah memulai usaha itu akan muncul perasaan takut, takut usaha gagal, takut kehabisan modal atau tidak mendapat respon pasar seperti yang kita inginkan. Itu semua adalah perasaan yang wajar ketika memulai usaha baru, yap fear is natural dan seharusnya kita tidak membiarkan rasa takut mengambil keberanian dan tekad kita dalam berusaha.

Kita harus selalu berusaha improve (berkembang) untuk mencari resep-resp baru, karena persaingan dalam usaha tentu saja semakin hari semakin ketat, apalagi ketika usaha kita sudah mempunyai tempat di konsumen. Kompetitor kita pasti akan berusaha menyerang usaha kita, dan kita disitu butuh terobosan-terobosan untuk mencari nilai yang berbeda dari yang lain agar kita bisa tetap eksis dalam usaha ini.

Bisnis atau usaha dengan tingkat perbedaan serta tingkat kerumitan yang rendah akan mudah ditiru oleh orang lain, dan akhirnya akan menjadi commoditised market tanpa ada pembeda. jadi untuk bisa bertahan dalam bisnis kita perlu improve dan menciptakan sesuatu yang 'berbeda'.

Seperti kata Jim Collins dalam bukunya Good To Great, bahwa Value has a value only if it's value is valued. Ketika kita membuka usaha kita harus mengingat bahwa nilai itu akan memiliki nilai, hanya jika nilai tersebut bernilai.

Ditengah keadaan ekonomi Indonesia yang seperti ini, dan dengan semakin terbukanya kita dengan pasar bebas, hanya berwiraswastalah kita memperoleh solusi untuk menghadapi keadaan itu.

Mau mengandalakan kenaikan gaji kita sebagai karyawan swasta ?

yah silahkan direnungi lagi, gaji kita naik sekali dimana harga kebutuhan sudah naik tujuh kali. Menurut saya hanya dengan membuka usaha inilah cara untuk memperbaiki ekonomi kita.

Kesuksesan memang tidak datang dalam satu malam itu  As cliche as it sounds, yups itu seperti klise kedengaranya.

Akan tetapi kerja keras, terus belajar dan konsistensi lah  yang akan membawa kita kepada kesuksesan dan keadaan yang lebih baik, so good luck dan selamat  mencoba.

Dhita Arinanda PM





14 Maret 2014

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun