Tapi tumben tahun ini keluarga saya malah kelimpahan daging sapi. Baik dari hasil qurban sendiri maupun pembagian dari saudara dan orang lain. Saat ini 4 kantung daging sapi masih tersimpan di kulkas. Baru setengah kilo yg sempat saya olah. Pusing seharian kemarin menunya daging sapi terus. Keluarga besar saya semalam mengadakan acara beef party. Dari rendang, semur, sop sampai rawon semuanya bertema daging sapi.
Entah apakah ini penyebab saya tidak mendapat daging kambing qurban, saya dengar tahun ini banyak orang yg berqurban daging sapi. Bahkan salah seorang teman berkata bahwa mesjid di dekat rumahnya tahun ini berqurban 7 ekor sapi dan hanya 1 ekor kambing.
Gejala apakah ini? Apakah hal ini pertanda membaiknya perekonomian warga negara Indonesia? Entahlah. Saya bersyukur kalau memang hal itu yg terjadi. Ditengah mahalnya daging sapi masih banyak yang mampu untuk berqurban sapi. Namun saya dengar juga hal ini karena mahalnya harga seekor kambing. Tahun ini harga seekor kambing ukuran paling kecil hampir menyamai harga seekor sapi dibagi tujuh. Mungkin karena itulah orang berpikir untuk sekalian saja berqurban sapi. Karena manfaatnya yg lebih besar dimana hasil dagingnya lebih banyak dari pada seekor kambing
Alhamdulillah tahun ini suami saya bersama dengan 6 orang teman pengajiannya berqurban daging sapi. Hasil dari penyembelihan masing-masing dari yg berqurban mendapat sekilo daging sapi. Lainnya kami bagikan kepada para tetangga di lingkungan pengajian kami.
Memang kalau sudah mempunyai niat baik ditambah dengan usaha dan doa rejeki bisa datang darimana saja. Praktis hanya dalam tempo sebulan suami saya dan lainnya bisa mengumpulkan dana untuk berqurban seekor sapi.
Semoga untuk tahun depan saya dan keluarga bisa kembali berqurban. Insya Allah. Aamiinn.