Teknologi dalam bidang pangan sebagai sebuah revolusi yakni inovasi
3D Bio-Printed Food tengah menarik perhatian dunia saat ini. Teknologi dalam inovasi penciptaan pangan ini memungkinkan pembuatan bahan pangan dengan bentuk yang rumit, dengan memperkaya kandungan nutrisi yang dipersonalisasi. Terlebih lagi dalam beberapa tahun ke depan, jumlah populasi manusia di muka bumi semakin meningkat, yang menandakan jumlah kebutuhan akan bahan pangan pun ikut meningkat. Inovasi ini dapat dianggap mampu memberikan supply pangan yang cukup di masa depan. Meskipun inovasi ini terkesan menjanjikan dalam dunia pangan dan gizi, namun banyak yang meragukan potensi jangka panjangnya. Daya penerimaan konsumen bisa saja menjadi kelemahan dari inovasi ini, dengan menimbulkan pertanyaan besar mengenai apakah inovasi 3
D Bio-Printed Food ini dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah gizi global masa kini hingga berlanjut ke masa depan ataukah hanya sekadar tren teknologi yang terbatas pada
niche market dengan konsumen yang memiliki preferensi tertentu dalam dunia kuliner.
KEMBALI KE ARTIKEL