Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Waria juga Manusia

4 Maret 2012   05:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:31 2983 1
Taman Lawang. Mungkin beberapa dari kita apabila mendengar kata Taman lawang akan menunjukan berbagai ekspresi. Ada yang bergidik ngeri, tertawa, bingung, atau bahkan biasa saja. Sebagian orang mungkin akan mengarahkan pikirannya kepada tempat para waria yang bekerja sebagai pekerja seks komersil. Sebenarnya Taman Lawang adalah perumahan real estate di daerah Menteng, Jakarta Pusat. Pada siang hari, Taman Lawang adalah tempat para penjual hewan peliharan yang lucu. Namun, pada malam hari fungsi Taman Lawang berubah menjadi tempat para waria "bekerja". Kalau saya mendengar kata Taman Lawang, ingatan saya langsung menuju ke memori saat saya kuliah semester 7 di tahun 2010. Sebenarnya saya sendiri tidak akan mau ke sana, terutama pada malam hari. Namun tuntutan itu pun datang. Saya dan teman-teman diharuskan ke Taman Lawang mewawancarai waria untuk menyelesaikan tugas tengah semester. Dosen saya sempat berpesan kepada saya dan teman-teman, "Kalau mau ke sana, jangan cewe semua atau cowo semua yah." Saya sempat bingung dengan pernyataan dosen saya itu. Mungkin karena membaca raut wajah kami yang bingung, pak dosen melanjutkan kata-katanya. "Kalau cewe semua, kalian nanti dimusuhi ma warianya. Saingan. Kalo cowo semua, nanti bukannya ngerjain tugas malah "dikerjain" ma warianya." Sontak saya tertawa garing. Ngeri ngebayanginnya. Akhirnya, melajulah saya ke Taman Lawang dengan pacar dan kedua teman saya, 2 cowo dan 2 cewe. Jam menunjukkan pukul 23.00 WIB. Kami berkendara menggunakan mobil agar lebih "aman". Sesampai di sana, saya sendiri takjub dengan pemadangan yang ada. Ternyata waria Taman Lawang ini cantik-cantik bgt! Bahkan ada beberapa yang mirip artis ibukota. Sebelum memulai liputan, kami berkeliling untuk membaca situasi dan memikirkan waria mana yang akan kami wawancara? Sekitar satu jam setengah, kami berputar-putar di Taman Lawang, akhirnya kami memutuskan untuk mewawancarai waria yang berlokasi di dekat rel kereta api. Kami pun turun dari kendaraan dan mulai mencari-cari waria mana yang mau kami wawancara. Tertujulah kami pada satu waria cantik yang terlihat ramah.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun