Seorang pria tua berdiri di sudut taman, menghampiriku yang duduk termenung, berupaya menyembunyikan air mata yang tak mau berhenti menetes. Yah, untuk kesekian kalinya aku patah hati. Ditinggal pergi orang yang padahal kupercaya dia akan selalu ada, dikhianati orang yang padahal kuyakini mampu menjaga janji. Yah, begitulah. Jadi aku menangis seperti biasa untuk melepaskan semua sedih.