METROPOLITAN -- Pil pahit kembali harus dirasakan masyarakat Kampung Tonggohkober, RT 02/02, Desa Gunungsari, Kecamatan Citeureup. Bukan tanpa sebab, kepahitan ini berasal dari beragam dampak negatif proyek Perumahan Harmoni. Perumahan yang tengah membangun 1.500 unit itu bukannya mendatangkan dampak positif, malah menuai ancaman dan kesengsaraan warga. Ancaman longsoran tebing yang bisa terjadi kapan saja hingga berkurangnya sumber mata air warga sudah dirasakan masyarakat Kampung Tonggohkober. Padahal, izin perumahan yang ditempuh diduga menggunakan cara haram tanpa melibatkan warga sekitar. Bahkan, buruknya komunikasi pengembang dengan warga, membuat masyarakat semakin geram.
KEMBALI KE ARTIKEL