Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Slow Living di Salatiga dari Jaman Belanda

19 Desember 2024   19:54 Diperbarui: 19 Desember 2024   19:54 36 1
Hari ini kompas menurunkan berita dari hasil tim risetnya, Kota Slow Living. Dari sekian banyak, kota yang ditulis hampir sebagian besar adalah kabupaten, buka kota. Sangat menarik berbicara tengang slow living. Lantas apa itu maksudnya?

Slow liviing adalah konsep gaya hidup yang menekankan kehidupan yang diperlambat. Gaya hidup ini ingin menikmati momen yang kecil dan sederhana, fokus pada kualitas hidup daripada kuantitas aktifitas. Dengan demikian, stres bisa direduksi dan bisa lebih sejahtera.

Slow living adalah reaksi kepada hidup modern yang serba cepat dan instant, alih-alih dengan dibantu teknologi. Kehidupan yang penuh tuntutan, kesibukan, tekanan, dan kecemasan. Bahkan ada yang bilang, ambil nafas dulu,

Kehidupan yang diperlambat akan menjadikan seseorang menikmati proses, menghargai waktu, memberi nilai pada setiap aktififtas yang jauh lebih mendalam dan bermakna. Satu lagi, slow living akan meningkatkan kualitas interaksi sosial.

Kompas memberikan parameter kota slow living ini; biaya hidup, keamanan, transportasi, lingkungan yang baik, kesehatan, infrastruktur digital, kesejahteraan dan tata kelola yang baik. Itu yang dinilai, bagaimana dengan kotamu. Saya yang ber-KTP Salatiga mau cerita.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun