Entah bermimpi apa, tidak ada angin, tidak ada badai tetiba arah kami berbelom menuju Lembaga Pemasyarkatan alias penjara. Baru pertama kali ini, kaki saya melangkah masuk di jeruji besi, sebab biasanya hanya melihat tembok keliling yang dihiasi dengan kawat berduri. Wajah-wajah angker membayangi perasaan saya, namun yang terjadi sebaliknya "
mari bang coba cicipin masakan penjara".
KEMBALI KE ARTIKEL