"Mas, itu ke arah Pika berlawanan dengan arah tujuan mas" Kata seorang ibu yang berkebaya tais saat saya bertanya arah jalan. Sial memang hari itu. Gegara pertigaan jalan ada yang berjualan pakaian dalam mobil pikap dan menutup jalan. saya berbelok arah yang salah. "Nanti setelah 3 bukit, dan 2 sungai mas lurus saja terus lalu belok kanan" kata ibu membetulkan arah perjalan saya, seiring melirik garis bensin yang menipis di dasboard sepeda motor, sebuah kenangan di Pulau Timor.
KEMBALI KE ARTIKEL