Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story Pilihan

Adventure Motor Trail and Motor Matic in Papandayan Mountain

15 Januari 2014   16:55 Diperbarui: 4 April 2017   16:23 2263 0

Siapa yang tidak kenal dengan Gunung Papandayan, gunung yang terletak di kota garut dengan ketinggian 2622 Meter diatas Permukaan Laut, gunung yang menyimpan pesona dari mulai kawah aktif,hutan mati, padang edelweiss, hingga padang rumput savana pondok salada, semuanya tergabung menjadi satu nuansa cipta sang maha kuasa,

Beberapa waktu yang lalu tepatnya di 2012 saya pernah datang sendiri ke gunung papandayan menikmati dingin dan panoramanya, dan kali ini menjadi janji yang terlunasi, berkunjung lagi ke gunung papandayan dengan pengalaman yang berbeda yaitu menunggani belalang tempur, Kuda besi lumpur motorcross.

Memang menjadi hiasan dan hiburan tersendiri jika kita menggapai gunung papandayan, mata kita selalu tertuju dengan beberapa aktifitas lain dari pendaki yaitu pemandangan warga yang menunggangi motor trail yang berlalu lalang baik itu membawa kebutuhan pangan, atau mungkin pengguna yang hoby motor trail dan ingin meluapkan adrenalin dengan menikmati alam jalur adventure gunung papandayan tentunya dengan cara yang berbeda. Dengan cara yang berbeda termasuk salah satu dari kami yang menunggangi motor matic dalam perjalanan adventure kali ini.

Kami bertiga menikmati akhir pekan dengan menunggangi dua motor trail dan satu motor maticberkunjung ke gunung papandayan, gunung yang memiliki kawah aktif dengan batuan kapur yang tidak pernah bosan sejauh mata memandangi kalderanya, star dari pamulang (tanggerang selatan) pukul 00.00 melewati jalur dingin kawasan puncak dan tembus bandung,

kenapa ke bandung, bukannya gunung papandayan terletak di kota garut,

Ya harusnya memang kita melewati jalur cisurupan atau garut, jalur nasional pendakian gunung papandayan, namun kami tidak memilih jalur itu dengan alasan kami tidak mau menggangu para pendaki yang sedang asyik menikmati perjalanan mereka di sepanjang kawah batu jalur nasional gunung papandayan, kami lebih memilih melewati jalur pengalengan kab bandung, karena ini menjadi akses/jalur motor trail yang paling familiar berdasar informasi yang sudah kami terima dari rekan-rekan sesama hoby motor trail,jalur ini relative sepi dari para pendaki, hingga kita tidak menggangu aktifitas hiking mereka. Ini alasan kita lebih memilih jalur pengalengan Kab bandung.

memilih dan melewati perjalanan tanggerang – bandung atao mungkin rekan yang akan berkunjung star dari Jakarta, perjalanan di malam hari, menjadi alternative jika kita akan Ngonroad melewati aspal, disamping tidak akan terjebak macet,setidaknya kita bisa jalan santai tanpa tergesa gesa waktu.

Sepanjang perjalanan tidak hentinya kami bertanya kepada warga sekitar tentang akses jalur ke arah kawah papandayan, hingga ta henti setiap warga yang kami Tanya mereka berucap :

Jangan pake motor matic naik, jalurnya susah, kasihan orang sama motornya,

Hampir semua warga berucap demikian, melarang kami untuk naik dengan mengunakan motor matic, tapi apa daya, tekad kami sudah bulat, dan kami siap mengambil segala resiko termasuk kapan kami finis dan sampai di kawah papandayan.

Pintu masuk jika kita sudah memasuki wilayah bandung, patokan / tujuan kita selanjutnya ke pengalengan adalah kita melalui daerah Batujajar – Soreang – Banjaran – kemudian Pengalengan (daerah kebun teh) hingga kemudian kita masuk ke daerah akhir dari kebun teh Malabar/ Desa Sedep, Disinilah akses terakhir transportasi di daerah pengalengan kab bandung,

sebagian jalur Ofroad di pengalengan masuk ke gunung papandayan adalah kontur susunan batu, memakan waktu hingga kurang lebih 1 - 2 jam dari desa sedep desa terakhir,melewati bebatuan cadas hingga kita memasuki vegetasi ladang penduduk disana, dengan tanah merah gembur menanjak adalah tanda kita sudah akan memasuki kontur hutan gunung papandayan.

Lama waktu Ofroad adalah 4 jam waktu yang sangat lama, karena normal perjalanan ofroad motor trail ke papandayan adalah tidak lebih dari 2 jam dari desa sedep/desa terakhir, menjadi waktu yang lama karena motor matic tidak bisa melewati jalur opfroad, mengangkat ban depan dan belakang menjadi solusi dan hiasan ketika melewati jalur yang tidak ada ampun.jalur Ofroad adalah tanah lumpur dan berbatu dengan pesona kanan dan kiri hamparan kebun teh milik warga yang menjadi pemandangan menarik disela nafas yang tersengal sengal, akibat mengangkat motor matic karena terjepit lumpur tanah karena konstruksi motor yang pendek.

Kita memang menantang resiko dengan berkendara matic dijalur ofroad,namun dengan semangat dan kebersamaan, saling bahu membahu mengangkat motor dari benaman lumpur akhirnya kita finis di pintu angin gunung papandayan, kepulan asap mulai tampak dari langit langit kuasanya, aroma khas kawah belerang mulai tercium, membuat semangat kami berkobar kembali,kami finis di pertigaan arah masuk ke jalur pondok salada gunung papandayan.

Sembari Beristirahat kita bercengkrama dengan penduduk, bertanya tentang jalur dan tempat untuk mendirikan tenda selain di pondok salada, namun penduduk menyarankan untuk kita bermalam di pondok salada yang artinya kita harus melewati beberapa rintangan lagi untuk bisa sampai di pondok salada, tempat camp luas sebelum memasuki tegal alun di gunung papandayan.

Akhirnya kami memutuskan untuk bermalam di pondok salada, sebetulnya bukan pilihan yang tepat, karena kita akan menggangu para pendaki yang melewati jalur setapak, namun sisi lain kami menuruti arahan dari penduduk,berharap mungkin ada pengguna motor trail yang juga mendirikan tenda di pondok salada, dan ternyata hasilnya tidak ada, hanya kami bertiga pengguna motor trail dan motor matic yang bermalam di pondok salada.

Bentuk sopan tetap kami jaga selama melewati jalur menuju pondok salada, kami selalu memohon maaf setiap kali berpapasan dengan para pendaki, karena kami mengambil sebagian jalur setapak yang dilewati, dan kami selalu berhenti sembari melihat kedepan, jika ada pendaki yang naik maupun turun kami mempersilahkan para pendaki yang naik maupun turun untuk lewat terlebih dahulu, ketika sudah tidak ada para pendaki yang lewat, baru kami melanjutkan perjalanan, kami tidak mau mereka merasa terganggu dengan kehadiran kami di jalur setapak menuju pondok salada.

Hingga kemudian kami sampai di pondok salada, tanah lapang luas, tempat para pendaki beri’istirahat sebelum summit ke gunung papandayan, sebagian pendaki menerima kami dengan obrolan asyik,bertegur sapa dan meminta berfoto dengan motor trail yang kami tunggangi di pondok salada, kami menyambut hangat para pendaki, dan saling bertukar pikiran sejenak, sebelum kami mendirikan tenda.

Kami bermalam dan mendirikan tenda di salah satu sudut lapang pondok salada, Berbincang asyik dengan para pendaki lain sembari ditemani secangkir kopi, bertukar pengalaman, menghabiskan sedikit malam sebelum beristirahat mengumpulkan energi untuk esok hari melanjutkan perjalanan turun melewati bibir kawah gunung papandayan, target kami selanjutnya yaitu turun melewati jalur nasional / jalur cisurupan garut.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun