Jika engkau bertanya bagaimana aku mencintaimu. Ketahuilah, aku mencintaimu cukup sederhana, disetiap detak jantungku selalu merindumu, setiap hembus nafasku selalu menyayangimu, dan tiap tetes darahku mengaliri untuk tetap setia menjagamu.
Aku mengagumi semua kelebihanmu, mencintai segala kekuranganmu, dan menyayangimu seutuhnya tanpa ragu, tanpa rasa enggan, hingga kematian menyeretku kehariban Tuhan.
Kamu adalah sesuatu yang tetap terucap lirih dalam doaku, bahkan mungkin para Malaikat fasih menyebut namamu, karena Ia tahu, begitu sering aku melafadzkan namamu dalam doa, kala tersadar atau tiada.