Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Ketika Detak Jarum Jam Harus Berhenti

1 Mei 2019   15:06 Diperbarui: 1 Mei 2019   16:17 32 4
Ia tak mengenal waktu, ruang dan jeda
hidupnya sama saja, seperti jarum jam yang terus bekerja
di terik mentari, dinginnya hujan, atau gelapnya malam
sama saja. Keringat tetap tumpah untuk selembar upah

Ia tak perlu hari perayaan Nasional
diliburkan sama artinya tidak makan
sebab jam yang berhenti bedetak
akan dibuang dan dilupakan

Tersebab Tuhan anugrahkan kepemimpinan
manusia adalah buruh bagi manusia lainnya
ada yang terpasung ada juga berijiwa merdeka
selebihnya penikmat kehidupan fana

Kita adalah buruh, bergelut dengan waktu
hingga raga mengaduh, jiwa mengeluh runtuh
namun kehidupan kita tak pernah utuh
sejatinya, dunia ini tercipta berkat tenaga buruh

Ia akan berganti, ketika jarum jam berhenti
mengisi relung sepi kehidupan duniawi
ketika raga merapuh, jiwa ingin bersimpuh
bisa jadi, Tu(h)an ada hasil jasa pekerja buruh

Bayarlah mereka, sebelum keringatnya mengering!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun