Pendahuluan
Konseptentang etika di mulai pada abad ke lima sebelum Masehi. Berbagai mazhab diYunani; yang ditandai dengan kehadiran tokoh Socrates, dimana Socratesmengatakan bahwa kebaikan itu adalah pengetahuan. Kemudian Plato, menurutPlato, baik itu apabila ia dikuasai oleh akal budi dan buruk itu apabila dikuasaioleh hawa nafsu. Sejarah tentang etika sudah sering digambarkan dan sempatmengisi beberapa buku tebal. Bahkan banyak gejala menunjukan bahwa di semakinmajunya peradaban manusia, minat terhadap etika tidak berkurang tapi justrubertambah. Hal ini dikarenakan kehidupan kita lebih kompleks daripada generasi-generasi sebelumnya dimana kita menghadapi berbagai masalah moral yang baru danberat. Masalah-masalah itu ditimbulkan karena perkembangan pesat di bidang ilmupengetahuan dan teknologi, tapi juga karena perubahan sosio-budaya yangmendalam dan pada waktu yang bersamaan berlangsung di mana-mana dalam kehidupanmasyarakat modern.
Asalkata etika adalah “ethikos” yang merupakan bahasa Yunani. Merujuk serapanbahasa Yunani tersebut, arti dari etika adalah sesuatu hal yang timbul darikebiasaan. Sedangkan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), etika adalahilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajibanmoral (akhlak).
Munculnyaetika adalah pada saat manusia merefleksikan unsur etis ke dalam pendapat yangspontan. Kebutuhan akan adanya refleksi tersebut bisa dirasakan karena pendapatetis dapat berbeda dengan pendapat orang lain. Itulah mengapa manusia padaakhirnya membutuhkan etika, di mana tujuannya untuk mencari tahu apa yang harusdilakukan oleh manusia.
Secaralebih mendetail, etika adalah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utamafilsafat yang mempelajari nilai atau kualitas standar moral dan penilaian.Etika meliputi analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk,dan tanggung jawab. Tokoh St. John dari Damaskus (abad ke-7 Masehi) menempatkanetika dalam studi ilmu filsafat praktis. Sebagai sebuah bidang ilmu, objeketika adalah perilaku manusia. Namun, tidak seperti ilmu-ilmu lain yangmeneliti perilaku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif. Hal inimerupakan sudut pandang etika yang menilai tindakan manusia yang baik danburuk. Secara umum, etika terbagi menjadi tiga bagian utama, yaitu meta 1 etika(konsep etika), etika normatif (studi penentuan nilai etika), dan penerapan etika(studi tentang penggunaan nilai-nilai etika).
Berikutini adalah pengertian etika menurut para ahli: · Menurut K.Bertens Etika adalah nilai-nila dan norma-norma moral, yang menjadi peganganbagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur perilaku.
·Menurut W. J. S. Poerwadarminto Etika merupakan studi tentang prinsip-prinsipmoralitas (moral).
·Menurut Prof. DR. Franz Magnis Suseno Etika adalah ilmu yang mencari orientasiatau ilmu yang memberikan arah dan pijakan dalam tindakan manusia.
·Menurut Ramali dan Pamuncak Etika adalah pengetahuan tentang perilaku yangbenar dalam profesi.
·Menurut H. A. Mustafa Etika adalah ilmu yang menyelidiki, yang baik dan yangburuk untuk mengamati tindakan manusia sejauh bisa diketahui oleh pikiran.
Diera digital yang berkembang pesat, peran dan praktik hubungan masyarakat(humas) di berbagai institusi, termasuk di lingkungan akademik, mengalamitransformasi besar-besaran yang signifikan, dengan munculnya media sosial,komunikasi online, dan platform digital lainnya yang merubah cara organisasiberinteraksi dengan publik mereka terutama terkait dengan tanggung jawab sosialTransformasi ini tidak hanya mempengaruhi cara humas beroperasi tetapi jugamenantang prinsip-prinsip etika yang selama ini menjadi dasar profesi tersebut.Bortree et al. (2018) menegaskan bahwa etika merupakan komitmen yang membedakanprofesi humas sebagai profesi yang dihormati. Pendidikan humas juga perlumemperhatikan etika dalam konteks interaksi dengan klien untuk mempersiapkanpraktisi