Kala mentari sedang begitu teriknya dari ufuk timur menyinari seluruh isi bagian bumi tanpa terkecuali. Hingga peluh tiap manusia bersimbah di seluruh nadi dengan begitu deras. Berbagai kereta berlalu lalang dengan begitu cepat tak lupa dengan serpihan debu yang ia sampaikan kepada udara dan manusia yang berbaris menunggu kehadirannya dengan pasti.
KEMBALI KE ARTIKEL