Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

A Story from A Saturday Night

8 November 2010   12:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:46 51 0
“It’s Hard to determine whether you really have feeling for someone or you’re just carried away by the good things he/she does”


Sabtu (06/11/10), malam minggu ini saya habiskan tidak dengan sendirian. Akhirnya saya bisa ber-malam minggu berdua dengan orang yang saya sayangi. Kami menghabiskan sore dan malam itu bersama, sekadar untuk melepaskan kejenuhan akibat minggu-minggu ujian. Rasa kecewa karena gagal melaksanakan yang telah saya dan teman-teman saya rencanakan, terbayarkan sudah. Hari itu saya belajar banyak hal.

Introspection is not a word to say. It’s a thing to do.
Ini bukan pertama kalinya saya (sok) menasihati orang untuk mau melepaskan diri dari masa lalunya dan mencoba untuk mengambil kesempatan yang ada di depan matanya. Mudah sekali mengatakan“You need to move on and take a new chance!” Ya, saat itu sering kali saya berhasil meyakinkan orang untuk percaya kalau tak ada gunanya mengurung diri dalam masa lalu dan mengharapkan sesuatu yang kurang realistis. Walaupun, keyakinan itu, faktanya tidak akan bertahan lama dan akan kembali pada ketergantungan pada harapan—yang katanya tak ada yang terlalu tinggi itu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun