Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

H. Agus Salim: Diplomat Cerdas dengan Gaya Hidup Sederhana

27 September 2024   18:40 Diperbarui: 27 September 2024   18:44 11 1

H. Agus Salim merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Dikenal sebagai diplomat ulung, orator berbakat, dan pemimpin dengan integritas tinggi, Agus Salim memainkan peran kunci dalam upaya diplomasi Indonesia di dunia internasional. Namun, di balik perannya yang besar, kehidupan pribadinya yang sederhana serta kecerdasannya yang luar biasa menjadikannya sosok yang unik dan dihormati.

Lahir di Koto Gadang, Sumatera Barat, pada 8 Oktober 1884, Agus Salim dibesarkan dalam keluarga terpelajar. Meskipun tidak pernah menempuh pendidikan formal di luar negeri, ia berhasil menguasai sembilan bahasa asing. Kemampuan ini sangat membantunya dalam karir diplomasi. Salah satu prinsip kepemimpinan yang dipegang teguh oleh Agus Salim adalah "Leiden is lijden, Memimpin itu menderita," sebuah filosofi yang menunjukkan bahwa seorang pemimpin sejati harus siap berkorban dan mengutamakan kepentingan rakyat di atas dirinya sendiri.

Peran Agus Salim dalam dunia diplomasi sangat berharga bagi perjuangan Indonesia untuk mendapatkan pengakuan kemerdekaan di kancah internasional. Ia terlibat dalam berbagai konferensi internasional, termasuk di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), mewakili Indonesia dalam memperjuangkan kedaulatan bangsa. Kemampuannya dalam berkomunikasi dengan berbagai negara membuat Indonesia mendapatkan simpati dan dukungan internasional. Dalam setiap pertemuan, Agus Salim selalu berhasil menjembatani perbedaan pendapat dengan argumentasi yang kuat dan diplomatis.

Meskipun memegang jabatan penting dalam pemerintahan, gaya hidup Agus Salim tetap sederhana. Ia dan keluarganya tinggal di rumah kecil yang jauh dari kemewahan. Sikapnya ini menonjol dibandingkan pejabat lain pada masanya. Kesederhanaan ini mencerminkan karakter Agus Salim yang rendah hati dan lebih mementingkan pengabdian kepada negara daripada hal-hal duniawi. "Seorang pemimpin harus bisa bekerja sendiri, berfikir sendiri, berdiri sendiri, dan bertanggung jawab sendiri," kata Salim, menegaskan prinsip kemandirian yang selalu ia junjung tinggi.

Di luar kapasitasnya sebagai diplomat, Agus Salim juga seorang orator handal. Kemampuannya berbicara di depan umum dengan gaya yang menarik dan mudah dipahami membuat banyak orang terpesona. Ia sering menyampaikan pandangan-pandangannya melalui artikel dan tulisan di media massa. 

Sebagai seorang intelektual, ia memadukan wawasan luas dengan pemikiran mendalam, memberikan solusi atas permasalahan sosial, termasuk pandangannya yang kuat bahwa "Agama jangan dipakai sebagai alat politik," menunjukkan pentingnya memisahkan agama dari kepentingan kekuasaan.

H. Agus Salim meninggal dunia pada 4 November 1954, tetapi pengaruhnya terhadap bangsa Indonesia tetap hidup. Ia tidak hanya meninggalkan jejak sebagai diplomat dan pejuang kemerdekaan, tetapi juga sebagai teladan kesederhanaan dan integritas. Dengan kontribusinya yang luar biasa, H. Agus Salim dianggap sebagai salah satu pahlawan nasional Indonesia yang paling dihormati hingga hari ini.

---

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun