Track record timnas Indonesia saat main di My Dinh Stadium lumayan baik dan pernah menang dari 3 lawatan timnas. Kini tidak ada alasan untuk kalah mengingat timnas Viet Nam saat ini sedang menurun performanya. Mereka tidak seperti 2 tahun lalu yang sangat trengginas dan mobile. Hanya saja kepemimpinan wasit perlu diberi perhatian lebih. Karena bila berpihak kepada tuan rumah maka akan merugikan tim tamu.
Timnas Viet Nam tetap akan menerapkan taktik dasar 5 bek saat bertahan dan 3 bek saat menyerang. Dan ini bisa diterobos dengan serangan balik yang cepat dari timnas Indonesia. Oleh karena itu penyerang seperti Sayuri dan Witan diharapkan tampil, juga bek kiri yang punya kecepatan-Edo.
Sedangkan Coach STY akan menerapkan taktik dasar 4 bek saat bertahan dengan single atau double pivot (salah satu atau dua pemain yaitu Irianto dan Kambuaya), serta taktik 3 bek saat menyerang (4 hybrids to 3).
Marc Klok dan Marselino tetap main sebagai playmaker dan second striker. Apabila Spaso dimainkan sebagai starter maka Witan dan Sayuri bisa dipasangkan sebagai the suplier-nya, meski long ball dari Amat sangat ideal untuk heading-nya Spaso.
Pengalaman di leg-1 sungguh sulit bermain satu dua dan wall pass saat melawan Viet Nam, maka shooting on target dan pencapaian gol melalui heading diharapkan sebagai entry goal pada laga malam nanti.
Timnas Indonesia harus bisa memasukkan gol, dan bila pun draw 1-1 , 2-2 , atau 3-3 dan seterusnya maka kita yang akan lolos sesuai rule of the match AFF. Namun apabila kedua tim tetap mandul dan skor 0-0 lagi hingga akhir perpanjangan 2x15 menit maka harus di-antisipasi adu penalti.
Bukannya mudah bagi timnas Vietnam saat adu penalti. Mereka justru lebih tertekan secara mental dibanding timnas Indonesia.
Algojo-algojo adu penalti memang sebaiknya telah ditentukan sesuai latihan terakhir di Ha Noi. Nama-nama pemain emosi stabil seperti Marc Klok, Jordi Amat, Abimanyu, Marcelino, Sadil dan Fachrudin perlu diberi kesempatan untuk itu.
Semoga preview ini berguna bagi timnas kita.
_______
