Tidak ada acara khusus; saat memikirkan baju untuk bermalam minggu pun berpesta pesta
Memaklumi rumah sedikit berantakan, karena  dikelilingi orang-orang yang mengerti, bahwa orang tua harus bersih dari debu.
Semua orang memahami tugas mereka; saat tidak lagi memikirkan anak yang harus sempurna, karena anak-anak punya nasib sendiri yang menyala seterang bintang di langit.
Tidak (lagi) memikirkan keterpurukan; itu sudah (pernah) terjadi, dan syukurlah telah selamat.
Tidak (lagi) menunggu waktu yang tepat untuk mendekatkan diri pada-Nya; karena waktunya adalah sekarang.
Tidak (lagi) menunggu pasangan yang sempurna, karena-yang ada-sudah saling melengkapi dan sangat bersyukur bisa begitu hangat, dipeluk dengan lembut.
Tidak gelisah dalam keheningan, karena hati setenang sungai tanpa riak dan ikhlas kapan pun akan 'dipanggil'.
Tidak (lagi) menunggu dunia menjadi damai; karena kedamaian ada di dalam dada dan hati yang bersih.
Tidak (lagi) ingin melakukan sesuatu yang hebat; masih bisa bermain bersama anak cucu pun sudah cukup hebat.
Tidak lagi berharap untuk dikenali; karena sudah lewat masa 'keakuan'.
... dan pada saatnya nanti, semua akan mendapatkan giliran-bila berumur panjang...
_________
Writen by. Coretan Embun, January 2023