28 Oktober 2011 13:58Diperbarui: 26 Juni 2015 00:221199
Dermaga itu masih membentangMenatap iba kearahku Kemarin kita berbicang riang diatasnya ~Kemarin yang begitu jauhAku berjalan menyusuri papan kokoh yang tampak keropos Usia dermaga ini mungkin lebih tua dariku, darimu, dari cinta kita Bahkan mungkin lebih tua dari cinta sesepuh kampung ini“ini dermaga cinta kita,” katamu disuatu sore yang menjingga Aku tersenyum miris Kemarin Bahtera telah merenggutmu ke Negeri tak bernama ~Kemarin yang tak begitu jauhDermaga itu masih beku membisu Menatap dingin kearahku Semilir angin laut mengigil sukmaku~ Hanya ada keheningan antara dirimu dan dirikudirimu dan diriku berdiri diujung dermaga itu Menikmati desiran ombak laksana nyanyian yang menghiba Dermaga ini menjadi saksi kasih kita yang tak sampai"aku akan pergi," katamu lirih tak terdengar Air matamu menitik jatuh Kutatap matamu tajam penuh tanya ~Kau berlari tinggalkan "dermaga cinta kita"
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.