Berikut adalah delapan tahap perkembangan yang diajukan oleh Erikson:
1. Tahap Kepercayaan vs. Ketidakpercayaan (0--1 tahun)
Pada tahap ini, bayi mengembangkan rasa kepercayaan atau ketidakpercayaan terhadap dunia sekitar, tergantung pada bagaimana kebutuhan mereka dipenuhi oleh pengasuh.
2. Tahap Otonomi vs. Rasa Malu dan Ragu (1--3 tahun)
Anak mulai mengembangkan kemandirian dan kemampuan untuk membuat pilihan sendiri. Jika diperlakukan dengan rasa hormat, mereka merasa otonomi; jika dibatasi secara berlebihan, mereka bisa merasa malu atau ragu.
3. Tahap Inisiatif vs. Rasa Bersalah (3--6 tahun)
Anak-anak mulai menunjukkan inisiatif dalam mengeksplorasi dunia sekitar mereka. Jika dorongan ini didukung, mereka mengembangkan rasa percaya diri; namun jika dikendalikan atau dihukum secara berlebihan, mereka bisa merasa bersalah.
4. Tahap Industri vs. Inferioritas (6--12 tahun)
Pada tahap ini, anak-anak mengembangkan keterampilan dan merasa berhasil atau tidak berhasil dalam aktivitas sosial dan akademik. Pengakuan dan pencapaian penting dalam membangun rasa percaya diri.
5. Tahap Identitas vs. Kebingungan Peran (12--18 tahun)
Remaja mulai mencari dan mengeksplorasi identitas diri. Jika mereka berhasil menemukan siapa diri mereka, mereka mencapai kestabilan identitas, tetapi jika gagal, mereka mengalami kebingungan peran.
6. Tahap Intimasi vs. Isolasi (18--40 tahun)
Pada tahap dewasa muda, individu mencari hubungan yang lebih mendalam dan intim. Keberhasilan dalam membangun hubungan yang sehat menghasilkan rasa intimasi, sementara kegagalan dapat menyebabkan isolasi.