ku pandang pandang sejauh hatiku memandang
tanah tumpah darahku mendulang derita berulang-ulang
ada amarah melanda
ada bencana menimpa
ada jiwa-jiwa yang terluka
.
Sungguh aku tengah merasa
kelopak mata negeriku tercinta
tak mampu lagi membendung air mata
banyak duka tersimpan di dalam lekuk dadanya
inginnya terbuncah begitu saja
sesaat nyaris putus asa
sejenak hilang rasa gembira
.
Ibu pertiwiku
butuh CINTA
bukan yang pura-pura cinta
lalu mengeruk segala harta
ketika tahta bersemayam di atas kepala
jumawa anggap semua adalah kepunyaannya
sikat habis yang tak menunduk kepadanya
.
Bumi Indonesiaku
butuh perlipur lara bukan kepalang
bukan yang pura-pura sayang
namun menusuk jantungnya
saat kekuasaan berada di genggaman
hingga semena-mena jadi ampuh senjata
tak peduli atas hak alam atau hak manusia lainnya
.
Tanah Indonesiaku
butuh pengobat kesedihan
bukan racun bertopeng gula yang mematikan
ketika nafsu keserakahan merusak moral bangsa
asyik menikam nurani
perkaya diri sendiri
murahkan harga diri
.
Cinta...
Indonesiaku butuh cinta
sepenuh hati sepenuh jiwa
dari bala rakyat dan pemimpinnya
barangkali akan musnah segala lara
mungkin juga deras hujan suka cita
tak lagi bagai pungguk yang rindukan bulannya
.
.
*Kampung Hujan, 260114*
.
.